Friday, December 20, 2013

Pamer Riddle Dari Santa



Event Secret Santa ala BBI kembali lagi. Seperti event-event BBI lainnya yang selalu seru, event kali ini pun gak kalah seru dong.

Bagaimana sistem mainnya?
Simple. Setiap orang akan menjadi Secret Santa orang lain dan juga akan menjadi X ato Target yang dikirimin hadiah oleh Secret Santa lainnya. Sesuai namanya yang pake kata "secret", maka sang target/X gak boleh tahu siapa yang jadi santa-nya sampai waktu yang ditentukan.
Hanya ada 2 orang yang tahu siapa yang jadi Secret Santa siapa, dan mereka adalah panitia event ini.

Lalu apa para peserta hanya pasrah menunggu para Santa membuka jati dirinya? Weits...nggak dong.
Para X akan menerima riddle yang berisi petunjuk untuk memecahkan identitas Santa.
Saya antusias banget sama event ini. Saya selalu antusias dengan event ini karena menurut saya, event  Secret Santa ini bisa membuat para member lebih saling mengenal.

Nah hari ini adalah waktunya "pamer" riddle yang didapat dari Santa. Saya juga pengen pamer doong.
Inilah hadiah yang saya dapat dari Santa :
  
 
Dan riddlenya:
Dear A.S. Dewi
Roses are red
Violets are blue
I know you well
maybe you do too

Thank you for lending and giving me your precious books
#HailBajajJaboer
Uhm....riddle ini simpel, tapi buat saya sih sulit banget karena sangat umum. Kenapa oh kenapa sudah 2 tahun ini saya dapat riddle yang susah gini ya? X)
Saya gak bisa nebak dari resi-nya karena kado ini dikirim dari alamat Mbak Maria @ Hobby Buku. Dan karena mbak Maria bukan penumpang bajay jabodetabek, jadi dia bisa dicoret dari tersangka Santa.

Kalo disuruh mengingat kepada siapa saja saya pernah minjemin buku, maka jawabannya : buanyak! #gaya X) . 

So...siapakah Santa saya? Nanti deh saya pikirkan. Mungkin saya pake metode tahun lalu aja : nebakin santa-santa orang lain (terutama anggota bajaj jabo) dan yang tersisa itulah Santa saya. Tapi lalu saya melirik jumlah peserta Secret Santa yang 97 orang itu. Dan saya pun mabok X_X.

Ah sudahlah. Sekarang saya mau kembali baca Pulang. Bacaan yang pas untuk menemani mudik saya di liburan akhir tahun ini. Terima kasih untuk bukunya yaaa, Santa. Love it so much :*)

Monday, December 16, 2013

Cast A Harry Potter Spell


Saya nemu survey  di blog Flip That Page ini udah lama sebenarnya. Dan dari sejak itu udah pengen banget ikutan tapi gak sempat mulu (iyaaa...kesannya emang sok sibuk banget kalimat barusan). So...saya mengerjakan survey ini di sela-sela waktu. Jawabannya mungkin ngaco, mungkin kurang akurat. Tapi seenggaknya begitulah pikiran saya saat itu.

Buat saya, survey ini unik dan kreatif sekali. Yuk...ikutan juga. Tapi sebelumnya, inilah jawaban saya :

Reparo
fixes damaged objects

A book that needs some serious fixing. Breaking Dawn oleh Stephanie Meyer
Errgghh...just errgghh...Percayalah, saya bukan twihaters seperti yang sering dikira orang. Tapi saya juga bukan twilover seperti yang dipercaya banyak orang lainnya :)). Saya hanyalah seseorang yang mengakui bahwa Twilight series punya premis yang bagus dengan eksekusi yang parah!
Ide Meyer bikin cerita tentang vampir vegetarian yang jatuh cinta dengan manusia biasa itu keren sebenarnya. Ditambah dengan kepiawaian Meyer mengolah diksi, membuat Twilight punya semua bahan yang dibutuhkan untuk jadi buku keren. Tapi kenapa...oh...kenapa vampir itu mesti dibikin bling-bling? Kenapa jugaa..kegalauan Bella harus dibahas dalam 4 buku padahal 1-2 buku aja cukup? Dan terutama : KENAPA BREAKING DAWN KACRUT BEGITU? Kenapa....kenapa....kenapa????

Lumos
creates a narrow beam of light

A book that deserves more attention. Rate My Love oleh Cassandra & eLa
Buku ini sangat "sepi" di kalangan bookish Indonesia, bahkan di antara para avid reader-nya Gagas sekali pun. Di Goodreads juga sedikit banget yang me-rating. Kenapa ya? Padahal buat saya, novel ini absurd banget lho. Saking absurdnya ampe jadi kocak dan gak bosenin untuk dibaca ulang. Oh...kalo boleh masukkin satu judul lagi, itu adalah : Love For Show-nya Andy Eriawan

Nox
counters the effects of Lumos

An overhyped book. Mahogany Hills oleh Tia Widiana.
Fansnya banyak, rating goodreadsnya juga tinggi. Walau pun ide cerita standar, tapi penulisannya rapi banget. Sayang aja plotnya kurang kena di saya.

 Accio
summons an object from a significant distance

A book you’re anticipating. Eleanor & Park jilid 2!!!  Eh...gak ada ya? X)
Harry Potter 8 gimana? Hapah...gak ada juga? Eng...Seraphina 2 deh. Ini sebenarnya jawaban mentok sih.

Alohomora
opens unlocked doors, unless bewitched

A book you want to be more open about. Buku motivasi termasuk buku-buku sup ayam itu.
Sebenarnya saya pengen banget bisa suka sama buku motivasi. Semoga juga buku-buku itu bisa memotivasi saya untuk menjadi lebih baik. Sayangnya, sejauh ini harapan itu belum terwujud.

Expecto Patronum
conjures an incarnation of positive feelings

A book that made you happy or crying but in a good kind of cry. Aduh bingung. Banyak sebenarnya. Tapi ehm...PS I Love You dari Cecilia Ahern. Alasannya personal, tapi sewaktu membacanya, saya ngerasa bisa nyambung ke buku tersebut. Rasanya "lega" abis baca.

Morsmordre
conjures the Dark Mark

A book you wish to mark as one of your favorites. Banyak sih sebenarnya. Tapi untuk saat ini, saya pilih Amy and Roger's Epic Detour oleh Morgan Matson.
Saya selalu pengen ngelakuin roadtrip bersama teman dekat saya seperti Amy dan Roger di buku ini. Ah...cita-cita yang belum kesampaian. #MenatapHampaKeKejauhan #LaluTerciumSemilirBauAmis
#MakanyaJanganBerkontemplasiDiPasarIkanWi #Aeh #HestekAbuser

Petrificus Totalus
petrifies victim

A book you wish to keep forever. Chronicles of Narnia : The Lion, The Witch and The Magical Wardrobe by CS Lewis
Dari dulu, sekarang, dan mungkin selamanya, saya selalu kepengen seperti Pevensie bersaudara yang bisa menemukan dunia ajaib di belakang sebuah lemari. Makanya saya selalu sayang sama buku ini. Karena para Pevensie itu seperti perwujudan mimpi saya :")

Protego
shield charm

An intimidating book you keep putting off. The Book Thief oleh Markus Zusak.
Iya..saya tahu kalo saya melewatkan satu buku yang bagus buanget dengan menunda membaca buku ini. Tapi...buku ini dipuja oleh semua bookish yang saya tahu. Sejauh ini, saya belum ketemu bookish yang bilang buku ini jelek. Dan saya jadi takut kalo nantinya buku ini gak bisa memenuhi ekspektasi saya (._.)

Riddikulus
used against a boggart

A book with a deceiving synopsis. Semua buku-buku terbitan GagasMedia sebenarnya. Tapi karena harus menunjuk satu, maka saya pilih : Infinitely Yours dari Orizuka.
Buku itu punya blurb yang berkesan oh-sungguh-galau, ternyata isinya mah boro-boro bikin galau. Yang ada malah bikin bete.

Lacarnum Inflamarae
shoots fireballs

A book you wish to burn out of your mind completely. Sepotong Kata Maaf oleh Yunisa KD
Saya. Gak. Sanggup. Selesaiin. Baca. Terlalu banyak keabsurdan yang gak penting di buku itu (eh emang ada absurd yang penting? Entahlah).

Wingardium Leviosa
levitates objects

A book you wish to reread. Pride and Prejudice oleh Jane Austen.
Pengeeenn banget bisa re-read buku ini dan jatuh cinta lagi sama Mr. Darcy. Sayangnya mood saya belum ngumpul untuk baca ulang buku ini.
Oh satu lagi, pengen bisa reread Les Miserables-nya Victor Hugo. Entahlah kapan keinginan ini bakal terwujud.

Avada Kedavra
causes instant death

Worst book EVER. Heart oleh Ninit Yunita
Terlalu banyak kekacrutan di buku itu ampe saya gagal nemu sisi positifnya biar cuma 1. Memory & Destiny aja masih lebih mending kalo dibandingkan sama Heart.


Stupefy
puts victim in unconscious state

A book with a chapter you couldn’t seem to get over. Harry Potter & Deathly Hallow oleh JK Rowling.
Bab 33 tentu saja. Do I need to say more?

Confundo
causes befuddlement or forgetfulness

A book that generally confused you. Palo Alto oleh James Franco.
Gak jelas banget ini buku arahnya kenapa dan dari mana. Yah...bacanya juga karena penasaran dengan kehebohannya sih, akhirnya malah nyesal sendiri. Oh well...harga sebuah kepo (._.). But anyway James Franco, dikau ganteng dan berbakat di dunia film. But for the sake of all that's holy, please...stick in that world. You're not fit in this world. Or at least, not yet.

Crucio
inflicts unbearable pain

A book that was a pain to read. Nothing Left To Lose oleh Kirsty Moseley.
It was just a big sigh. Dan yang paling nyakitin adalah karena sebenarnya saya pengen banget bisa suka sama buku ini. I hate to say that I don't like this book.

Episkey
heals relatively minor injuries

A feel good book that you enjoyed. Eleanor & Park oleh Rainbow Rowell.
Jatuh cinta sama karakter Park dan Eleanor serta gaya penulisan Rowell yang lembut.

Expelliarmus
temporarily disarms an opponent

A book with a swoon-worthy character. Aduuh...gak boleh jawab Park lagi ya? Pride & Prejudice juga gak boleh? Ehm...kalo gitu The Hunger Games oleh Suzanne Collins.
Peeta! Dengan beta male seperti Peeta, saya gak butuh alpha male setengil Christian Grey *jauh amat bandinginya, wi*

Impedimenta
impedes target’s progress

A book that kept you up all night reading. Aduh...apa ya? o_O7 Sepertinya sudah lama saya gak ketemu buku yang bikin saya begadang. Terakhir yang saya ingat malah fanfiction yang berjudul Our Yellow House #nahlho. Ehm...yang teringat sekarang sih Wonder-nya RJ Palacio.

Silencio
immediate silencing

A book that left you speechless after you read it. The Boy In A Stripped Pyjamas oleh John Boyne.
KENAPA??? Kenapa harus begitu endingnyaaaa? Saya sukses bengong dan terpana setelah menutup buku ini.

Legilimens
allows you to delve into someone’s mind

A book with developed characters. To Kill A Mockingbird oleh Harper Lee.
Atticus Finch itu salah satu karakter terbaik yang pernah diciptakan di dunia fiksi. What a great character you built there, Ms. Lee.

Levicorpus
a spell that turns you upside down

A book that changed your mind about a character from its prequel. Ehm...yang ini kok susah ya? Pengen jawab THG, tapi sudah di atas. Okeh...pilihan saya jatuh ke...My Stupid Boss 4 oleh chaos@work. Dari yang awalnya sebel dan enek sama Boss, di buku ini ditunjukkan sisi lain beliau yang bikin saya ngerti kenapa penulis betah kerja sama beliau.

Obliviate
used to hide memories

A book with a story you can’t remember. Carrier Of The Mark oleh Leigh Fallon.
Ceritanya gak berkesan banget dah. Yang terkesan dari buku ini cuma keriaan antara penulis dan reviewernya aja.

Peskipiksi Pesternomi
useless spell

A boring book that had absolutely no effect on you. Sebenarnya banyak, tapi yang terlintas saat ini tuh Mencoba Sukses oleh Adhitya Mulya.
Level boringnya setaraf maicih level 35. Dahsyat...boringya. X)

Reducto
breaks through solid objects

A book that convinced you to reconsider a certain genre. Out of My Mind oleh Shanon M Draper.
Sebenarnya saya lebih dulu membaca Wonder, tapi Out of My Mind ini yang bikin saya jadi demen banget sama genre sick lit.

Rictusempra
tickling spell

A book that made you laugh. Saya bukan tipe orang yang suka baca buku lucu sih, tapi Buku Ajar Koas Racun oleh Andreas Kurniawan sukses bikin saya senyum-senyum senang.

Sectusempra
offensive spell that violently wounds the target

A book that may have scarred you for life. The Claiming of Sleeping Beauty oleh A.N. Roquelaure.
Saya baca buku ini karena ditantang seseorang (melirik ke seseorang tersebut) dan sukses dibikin eneg. Fifty Shades Of Grey sih cemeeen dibanding ini. Bahkan buku Nicholas si kambing "dua" pun level jijaynya masih kalah sama buku ini. Hih...masih merinding kalo ingat.

Tarantallegra
makes you dance uncontrollably

A series finale that made you feel giddy. Aduh...again...jawaban sebenarnya udah ada di atas. Well...Chronicles of Ancient Darkness : Ghost Hunter oleh Michelle Paver. Dulu nggak sabar banget nungguin buku ini terbit. Penasaran level dewa sama endingnya.

Bombarda Maxima
causes an explosion that breaks through obstacles

A book that made you explode with the feels. Harusnya Boy In Stripped Pyjamas masuk sini ya. Tapi karena gak bisa, maka saya pilih Second Chance Summer dari Morgan Matson. Ah...saya kangen Ayah sehabis membaca buku itu.
Oh...sama Room-nya Emma Donoghue (pokoknya buku ini harus masuk survey). Room sukses bikin saya tegang, sesak napas, dan lega setelah kelar baca.

Finite Incantatem
nullifies other spells

A book you thought you’d dislike, but ended up loving. Harry Potter & Sorcerer Stone oleh JK Rowling.
Hahaha....ya maap. Soalnya pertama ketemu Harry Potter, saya belum tahu akan nama besarnya, jadi saya hanya menilai dari cover. Dan cover Harry Potter ini gak menarik sama sekali buat saya.

Yak...itulah jawaban saya. Seru dan kreatif kan kuisionernya.
Gimana dengan jawaban kamu? Ikutan yuk. Kasi tau jawaban kamu di komen. Ato lebih baik lagi, bikin post serupa di blog dan tinggalkan linknya di komen ya biar kita bisa saling berkunjung.




Friday, December 13, 2013

M Is For Magic

Data Buku :
Judul : M Is For Magic
Penulis : Neil Gaiman
Penerbit : Bloomsburry
Bahasa : Inggris
ISBN : 0747595682
Also available at : amazon, book depository

Saya suka baca cerpen, saya suka kisah fantasy yang berhubungan dengan magic. Tapi kalo digabung menjadi kumcer kisah-kisah fantasy, maka saya akan bilang : "Thanks, but no thanks." Saya sudah pernah membaca kumcer fantasi yang berjudul Arassi dan saya kecewa.

See...buat saya, fantasy yang bagus itu tercipta dari alur dan penokohan yang kuat. Tak lupa latar belakang dunia fantasynya pun harus diceritakan dengan akurat. Saya gak suka kalo setting dunia fantasynya cuma diceritakan sekilas saja, membuat saya susah membayangkan dunia rekaan si penulis. Karenanya saya beranggapan cerita pendek bukanlah wadah yang tepat untuk fantasy.

Apalagi saya tipe pembaca yang mesti membangun "mood" sebelum bisa masuk ke dalam satu cerita. Kendala yang sering saya temui di kumcer adalah, saat mood saya sudah terbangun, eh tahu-tahu ceritanya sudah selesai dan berganti cerita lain. Kalo cerita berikutnya bagus sih, mood saya gampang direkonstruksi. Lah...kalo ceritanya jelek? Yang ada saya bete dan si mood pun menghilang selamanya, berakibat tuh kumcer gak selesai dibaca. Makanya sejak dulu saya paling males beli kumcer. Paling pinjem doang dan dibaca semaunya saja.

Tapi....saya ketemu kumcer fantasynya Neil Gaiman di obralan Bras Basah seharga 2 SGD. Gimana oh gimana caranya saya bisa cuekkin bukunya Neil Gaiman? Apalagi harganya cantik banget (._.). Jadi...dengan mengesampingkan antipati saya terhadap kumcer, mari kita bedah isi buku ini.

Kumcer ini dimulai dari Introduction dari Neil Gaiman sendiri. Ada dua kalimat dari beliau yang berkesan banget buat saya, yaitu :
Stories you read when you’re the right age never quite leave you. You may forget who wrote them or what the story was called. Sometimes you’ll forget precisely what happened, but if a story touches you it will stay with you, haunting the places in your mind that you rarely ever visit.
dan
Short stories are tiny windows into other worlds and other minds and other dreams. They are journeys you can make to the far side of the universe and still be back in time for dinner.
Kedua kalimat ini mengembalikan ingatan saya ke masa kecil ketika saya tergila-gila dengan kumpulan dongeng. Dulu itu memang saya suka cerita yang pendek saja karena saya belum kuat membaca lama. Dan ada beberapa dongeng yang terus menempel di benak saya bahkan sampe sekarang. Dan ada 1-2 cerita di kumcer ini yang menarik ingatan saya pada dongeng favorit itu.

Cerita pertama berjudul "The Case of the Four and Twenty Blackbirds" berkisah tentang seorang detektif swasta yang dapat permintaan dari seorang wanita untuk menyelidiki siapa pembunuh kakaknya. What's the catch? Karena yang terbunuh itu ternyata Humpty Dumpty, si telur pecah yang beken di nursery rhymes itu. X)) Saya ampe nyengir lebar waktu tahu si korban yang dimaksud adalah Humpty Dumpty. Gak nyangka aja Gaiman akan nge-twist cerita ini. Soalnya dari dulu juga saya penasaran kenapa Humpty Dumpty bisa meninggal. Tapi saya lebih terpana lagi waktu baca endingnya. Okay...I'll never guess s/he's Humpty Dumpty's killer. Bintang 2 untuk ide Humpty Dumpty.

 Cerita kedua berjudul "Troll Bridge". Cerita ini tentang seorang anak yang bertemu sebuah (?) troll di jembatan. Si troll berniat mengambil kehidupan sang anak, tapi si anak melakukan tawar menawar dengan troll. Dia berjanji akan kembali lagi setelah dewasa. Apakah si anak menepati janjinya? Ah...kamu mesti baca sendiri. Entah kenapa, saya merasa deja vu baca cerita ini. Seperti pernah baca entah di mana gitu. Saya suka endingnya. Bikin saya tertegun dan berasa pengen jadi si anak. #lho. Bintang 3 untuk endingnya.

Cerita ketiga bertitel "Don't Ask Jack", cerita favorit saya di sini. Ide ceritanya simpel banget kok. Cuma tentang sebuah jack in the box yang terlupakan di dasar kotak mainan. Sang jack yang tetap mempengaruhi anak-anak majikannya bahkan setelah mereka dewasa. Udah cuma gitu aja; tanpa dialog sama sekali malah.
Tapi kesan yang tertinggal itu daleeemmmm banget. Kepiawaian Gaiman merangkai kata dan membangun suasana mistis beneran terasa di sini. Karena setelah baca cerpen ini, saya langsung bertekad menyingkirkan jack-in-the-box milik saya.
(oke...saya ngaku. Saya emang takut dengan badut yang berwajah seperti gambar di sebelah. Terlihat menakutkan bukan? Dan apesnya, jack-in-the-box punya saya ya kayak gini) (._.) Empat bintang untuk kesan "gak enak" yang masih terasa bahkan sampai sekarang.

 Cerita selanjutnya adalah "How To Sell The Ponti Bridge" yang berlatar di sebuah klub penjahat. (Well...saya gak bisa menemukan arti yang tepat untuk "rogue club"). Pokoknya rogue club yang dimaksud adalah klub para kriminal elit. Hanya para pelaku kriminal "remarkable" yang bisa masuk ke klub ini. Lalu di suatu hari, para anggota klub ngobrol dan semua berpendapat bahwa untuk masuk ke klub harus melakukan kejahatan yang spektakuler. Kejahatan standar seperti menjual jembatan Ponti sih gak bakal diterima. Pendapat ini ditentang seorang gentleman yang mengisahkan pengalamannya diterima di klub terhormat ini. Lalu bergulirlah salah satu cerita kriminal paling sederhana namun paling cerdas yang bisa dilakukan manusia. Unik.
Cerita ini terinspirasi dari Victor Lustig yang menjual Menara Eiffel dengan cara yang sama. Kalo udah tahu tentang Lustig, maka ide di Ponti Bridge ini tidak terasa baru. Dua bintang untuk gaya bertuturnya yang menarik.

Bab selanjutnya berjudul "October In The Chair", berkisah tentang 12 sosok yang melambangkan ke-12 bulan yang berkumpul di depan api unggun dan masing-masing menceritakan sebuah kisah. Menarik membaca kisah yang diceritakan para bulan tersebut, tapi lebih menarik lagi melihat karakter para bulan yang digambarkan Gaiman. Ada Maret yang ceria, Oktober yang bijaksana, November yang gloomy dan sifat lain yang mewakili cuaca di masing-masing bulan tersebut.
Gaiman sudah bilang kalo cerita ini dia persembahkan untuk Ray Bradburry (sepertinya sebagai balasan untuk salah satu cerpen milik Bradburry), tapi bagi saya kisah ini justru mengingatkan pada beberapa dongeng Grimm. Ya...Grimm suka sekali bikin cerita tentang 12 bulan yang duduk berkumpul di perapian di tengah hutan, contohnya seperti kisah Dobrunka & Empat Musim. Dan saya jadi teringat lagi ucapan Gaiman di bagian Introduction waktu dia bilang cerita yang bagus akan hidup selamanya dalam dirimu. Indeed, Mr Gaiman. :) Empat bintang untuk 12 bulan tersebut.

Berlanjut ke "Chivalry" yang bercerita tentang Mrs. Whitaker yang menemukan holy grail. Iyaa...beneran holy grail si cawan suci itu. Ada seorang ksatria yang berkeras mendapatkan holy grail tersebut dan ngotot membawa benda-benda berharga lainnya ke Mrs Whitaker untuk ditukar dengan sang cawan. Namun Mrs. Whitaker yang sederhana itu berpikir bahwa si holy grail akan tampak bagus sebagai hiasan di gantungan mantelnya. Mrs. Whitaker gak butuh pedang Balmung, Philosopher Stone atau pun telur Phoenix karena gak cocok digantung di gantungan mantel miliknya. Lalu kira-kira apa yang bisa dilakukan sang ksatria agar Mrs. Whitaker setuju melepas holy grail?
Ceritanya ringan aja, tapi saya suka. Penasaran melihat usaha ksatria untuk mendapatkan holy grail dan tertarik melihat barang apa lagi yang akan dia bawa. Saya jadi bertanya juga sih : sepenting itu ya holy grail sampe telur phoenix aja kalah berharga dari holy grail? Wow...
Tiga bintang untuk Mrs. Whitaker yang sederhana.

Cerita selanjutnya adalah The Price, salah satu cerita favorit saya. Tentang sebuah keluarga yang tak segan membuka pintu untuk kucing-kucing telantar yang mampir ke rumah mereka. Suatu hari datang seekor kucing hitam yang terluka parah. Dengan telaten mereka merawat kucing tersebut. Tapi bukannya sembuh, luka si kucing malah makin parah seolah-olah dia berkelahi setiap malam. Demi keselamatan si kucing, maka kucing tersebut dikurung di gudang bawah tanah selama 5 hari.
Namun dalam 5 hari itu, keluarga tersebut mengalami kejadian sial secara beruntun. Setelah si kucing dikeluarkan dari kurungannya, nasib buruk yang menimpa keluarga tersebut pun berhenti. Anehnya...si kucing hitam pun kembali mengalami luka parah. Sang ayah yang penasaran memutuskan memantau kira-kira hewan apa yang dilawan kucing hitam hampir tiap malam. Bisakah kamu menebak apa yang akan dia lihat?
Saya suka cerita ini. Ada perasaan simpati, sayang, sekaligus sedih untuk kucing hitam. Dan saya suka kalimat penutup cerpen ini :
I wonder what we did to deserve the Black Cat. I wonder who sent him. And, selfish and scared, I wonder how much more he has to give.
Terasa biasa memang. Tapi bacalah cerpen ini dan kamu akan mengerti kegalauan sang Ayah. Empat bintang untuk sang kucing hitam.

Cerita berikutnya adalah "How to Talk to Girls at Parties". Eugh....saya paling gak suka sama cerita ini. Ada unsur scifi-nya sih, tapi gak kena buat saya. Bercerita tentang seorang remaja awkward yang dipaksa temannya untuk ikutan pesta. Awalnya dia merasa canggung ngobrol dengan gadis-gadis di pesta tersebut, namun lama-lama mulai merasa relax. Dan saat keadaan mulai terasa sangat nyaman, sang teman datang dan memaksanya pergi karena ternyata para gadis tersebut adalah... baca sendiri aja yaaa X)
Yah...buat saya ceritanya flat aja. Twistnya udah ketebak dari awal. Gaiman mendingan stick ke fantasy aja deh. Gak usah coba-coba buat scifi, soalnya cerpen ini gagal banget. Hey....ternyata ada juga karya Gaiman yang saya gak suka. Satu bintang aja deh ya.

Lanjut ke "Sunbird" yang bercerita tentang klub ahli kuliner. Para ahli kuliner ini bukan sembarang ahli. Mereka sudah pernah makan  semuanya. Dan yang saya maksud beneran semuanya, dari tikus tanah, kutu dan elang sampai ke mammoth, mastodon dan badak Jawa. Salah seorang dari mereka menyarankan untuk mencari Sunbird, si burung legenda. Dan mulailah perjalanan mereka ke Suntown untuk mencari burung tersebut.
Yang bagus dari cerpen ini adalah endingnya itu. Saya ampe terpana bentar dan mikir "Eh...tadi gimana?" waktu sampe di ending (yah sepertinya ini dikarenakan otak saya memang teflon) X). Tiga bintang untuk para ahli kuliner fantastis ini.

Cerita terakhir adalah "The Witch's Headstone" yang merupakan prekuel untuk The Graveyard Book.
Ah...saya males aahh ceritain yang ini #lho. Yah...kalo kamu udah baca Graveyard book, pasti bisa kebayang kalo cerpen ini gak kalah bagusnya. Tiga bintang untuk Bod pokoknya.

Sampai selesai membaca kumcer ini, saya masih bisa bilang kalo saya gak suka kumcer. Tapi toh saya akui kalo saya sangat menikmati membaca M is For Magic. Ada nuansa magis yang terasa dalam setiap cerpen di buku ini yang bisa membawa saya larut ke dalamnya. Juga menarik kembali kenangan saya pada kumcer dongeng favorit sewaktu kecil. Soalnya ada beberapa cerpen di kumcer ini yang punya aura mirip dengan dongeng-dongeng lama.

Untuk hal itu, saya berterima kasih pada M is For Magic milik anda, Mr. Gaiman. Walau pun tetap gak bisa menaruh kumcer di list to-buy saya, tapi saya bersyukur di salah satu liku hidup ini, saya pernah ketemu dengan M is for Magic.
M trully is for Magic, Sir. :)

Tuesday, December 10, 2013

Birthday Giveaway Winners Announcement

 NovGA


Halo semuanya....(berasa ada yang nungguin ini update) X)
Maaf ya post ini baru bisa tampil di sore hari.

Terima kasih buat yang sudah partisipasi di giveaway saya kemarin. Atas segala kekeliruan, error, kekhilafan dan semua yang kurang berkenan, saya mohon maaf. Percayalah....semua datangnya  dari saya karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT #berasakenduri.

Monday, November 11, 2013

CurhatBuku : Hasta La Vista, Amigos


Ada banyak alasan kenapa saya bersyukur punya orang tua seperti yang saya miliki. Dan satu set buku di atas adalah salah satunya :').

Sewaktu kecil, saya jaraang banget dibeliin mainan atau baju baru. Yang banyak dibeliin ya justru buku. Buku ensikploedi di atas itu juga dibelikan sebagai hadiah  karena menang suatu hal (yang pasti bukan karena memenangkan hatinya David Gandy kok #apasih). Waktu itu sih saya minta hadiah tamiya lengkap dengan treknya (ngelunjak ceritanya). Jadi bayangkan bengongnya saya sewaktu Ayah malah kadoin buku ini. Dan ketika saya tanya kenapa gak beliin tamiya aja, beliau menjawab : "Percaya deh sama Papi. Buku itu jauh lebih bagus dan lebih penting daripada tamiya. Nanti-nanti kamu bakal bersyukur Papi beliin kamu ini daripada tamiya."

And he was soo right! (Tapi kapan juga Ayah pernah salah ya..)

Ada banyak manfaat yang saya rasakan dari buku ini.
Berkat buku ini, berbagai pertanyaan remeh yang bikin saya penasaran (seperti bagaimana cara kerja telpon, kenapa pesawat bisa melayang, kenapa kepiting jalannya menyamping, dan lain-lain) bisa terjawab.

Berkat buku ini juga, saya jadi keliatan pinter di mata teman-teman secara mereka kagum liat saya bikin prakarya prosesi gunung meletus. Mereka gak tahu aja kalo saya nyontek dari buku ini. Yang bener aja orang kayak saya bisa mikirin sendiri hal kayak gitu. Pffttt.... X)

Karena buku ini, saya jadi tahu kalo buku nonfiksi enak juga dibaca. Saya mulai tertarik baca buku sejarah, biografi, bahkan ngintip-baca koleksi ensiklopedi milik Ayah setelah baca buku ini. Padahal sebelumnya sih boro-boro baca buku nonfiksi, baca koran aja saya males, apalagi buku pelajaran. #yaiyalah


Dan karena buku ini, saya jadi tersadar kalo koleksi buku bagus itu berguna buat investasi ya ternyata. 
Rupanya masih ada beberapa toko online yang menjual 1 set buku ini (dengan kondisi bekas) seharga.... 2,1 juta rupiah. Padahal kata Mama, dulu 1 set buku ini dibeli seharga 700an ribu rupiah. Lalu sekarang, bekasnya dijual 3x lipat.

Padahal bukan buku langka juga. PT Tigaraksa EP selaku penerbit sudah mencetak ulang buku ini. Tapi iya sih harga versi cetak ulangnya bikin mingkem. Versi cetul-nya dijual seharga .... yah selevel dengan harga cendol sekolam kayaknya. Mending kalo ada perubahan signifikan antara versi cetul dan versi lama. Ini mah hampir gak ada bedanya. (>.<) Eh...kok saya jadi ngelantur bahas harga bukunya ya? Padahal bukan itu tujuan postingan ini :s

Postingan ini sebenarnya dibuat sebagai ucapan perpisahan kepada buku-buku ini. Besok buku ini akan berpindah tangan ke keponakan saya di Makassar.
Sedih sebenarnya melepas buku yang sudah dirawat selama 23 tahun. Tapi hakikat sebuah buku itu untuk dibaca, sedangkan saya tahu betapa tipisnya kemungkinan saya membaca ulang buku-buku ini. Jadi biar saja mereka menemukan pemilik barunya.

Selamat jalan, teman-teman. Semoga kalian lebih berguna di tangan para pemilik barumu.
And thanks for the memories Smiley

ps : iya...iya....postingan ini boleh dianggap pamer. bebas kok :D

Sunday, November 10, 2013

Bookish Top Ten : Best Book Covers


Sudah bukan rahasia lagi kalo saya itu pencinta cover buku aka banci cover. Sudah banyak juga buku yang saya beli secara impulsif karena jatuh cinta sama covernya. Jadi ketika tahu kalo tema Bookish Top Ten bulan ini tentang book covers, saya langsung memantapkan niat untuk ikutan meski belum pernah ikut.

Dari sejak awal saya sudah yakin ini akan jadi topik tersulit buat saya. Ternyata benar (._.)
Hadeuh...menyuruh seorang banci cover memilih 10 cover terfavorit versinya itu sebuah kriminal X). Sama kriminalnya dengan menyuruh seorang kutu buku memilih buku terfavorit atau menyuruh seorang ibu memilih anak terfavorit ato menyuruh seorang hansip memilih kentongan terfavorit (oke....ini sudah lebay).  Harusnya jangan dibatasi 10. Harusnya 50 aja doong (lalu saya pun mabok memilih).

Anyway...inilah 10 cover favorit versi saya untuk saat ini (bisa berubah besok-besok ato bahkan 1 jam kemudian) :

1. Harry Potter Series Adult Cover Edition by JK Rowling

Cantik banget ya cover-cover itu. Harry Potter yang ini selalu jadi favorit saya. Ada aura gelap dan misterius di dalamnya

2. Harry Potter Series 15th Anniversary Cover Edition by JK Rowling

source
Aduh...masih nyeri hati liat Harry Potter yang ini. Salah satu wishlist yang belum kesampaian nih. Ada yang mo beliin? I promise I'm gonna giveaway one of my Harpot set if I got this and I promise I'm gonna make you as my siblings for life :') #yekeleus X)

Friday, November 08, 2013

Friday's Recommendation #8

http://renslittlecorner.blogspot.com/2013/11/fridays-recommendation-25-giveaway.html

Alohaaa.....Alhamdulillah, bisa nyampe lagi di hari Jumat dan bertemu Friday's Recommendation (dan saya bisa update blog ini) #eh

Di hari Jumat yang mendung ini saya pengen rekomendasiin buku ini buat kamu baca.

Kei : Kutemukan Cinta di Tengah Perang oleh Erni Aladjai
Genre : Romance
Sinopsis:
Mari kuceritakan kisah sedih tentang kehilangan. Rasa sakit yang merupa serta perih yang menjejakkan duka. Namun, jangan terlalu bersedih, karena aku akan menceritakan pula tentang harapan. Tentang cinta yang tetap menyetia meski takdir hampir kehilangan pegangan.

Mari kuceritakan tentang orang-orang yang bertemu di bawah langit sewarna biru. Orang-orang yang memilih marah, lalu saling menorehkan luka. Juga kisah orang-orang yang memilih berjalan bersisian, dengan tangan tetap saling memegang.

Mari, mari kuceritakan tentang marah, tentang sedih, tentang langit dan senja yang tak searah, juga tentang cinta yang selalu ada dalam tiap cerita
Kenapa saya rekomendasikan? Ada beberapa alasan :
1. Karena walau pun ini novel roman, tapi latar belakangnya adalah kerusuhan Maluku di tahun 1999 dulu. Langka kan ada yang ambil tema begini?
2. Karena novel ini adalah novel pemenang unggulan Dewan Kesenian Jakarta, so yaahh....walaupun mungkin gak masuk di selera kamu, tapi minimal gak kacrut-kacrut amat lah. Buat saya sih diksinya enak dibaca :)
3. (Oke ngaku, ini alasan utama buat saya) : karena setting novel ini di PULAU KEI. Pulau tempat saya PTT dulu dan salah satu daerah yang paling saya cintai di Indonesia sejauh ini (saya bahkan lebih sayang Kei daripada Kendari, tanah kelahiran saya). So biar kamu tahu tentang Kei, ayooo baca buku ini :D

Buat yang pengen ikutan meme di blog Ren ini, sila baca rulesnya :
1. Tulis buku yang ingin kamu rekomendasikan. Kategori buku yang akan direkomendasikan bisa memilih dari kategori di bawah ini :
a. Buku yang ingin diterjemahkan di Indonesia 
b. Buku yang sudah terbit di Indonesia, dan ingin kamu rekomendasikan ke pembaca.
Jangan lupa menulis alasan kamu merekomendasikan buku itu ya
2. Jika kamu sudah pernah me-review buku yang ingin kamu rekomendasikan itu, taut balikkan ke link reviewmu ya
3. Pasang button Friday's Recommendation, jangan lupa di taut balikkan ke blog Ren's Little Corner
4. Masukkan link Friday's Recommendation ke linky yang telah disediakan.
5. Jangan lupa untuk blogwalking ke blog - blog lain :)
6. Waktu meme adalah bi-weekly. Diposting setiap hari Jum'at minggu ke-2 dan ke-4 tiap bulan

Sunday, November 03, 2013

Buying Monday #4 : Saya Sukses Diet Buku di Bulan Oktober


Hohoho.....beneran lhoo. Kali ini saya sukses diet. Pembelian saya gak sebanyak bulan sebelumnya. Nih saya kasih buktinya :

Buku broken di obralan Carrefour Harapan Indah, per buku IDR 10k. Dibeliin untuk Mama yang demen buanget Harlequin (iya..iya...saya juga baca)
1. Maya Banks - Sentuhan Cinta Sang Kekasih
2. Day Leclaire - Pertolongan Sang Jutawan
3. Lynne Graham - Kekasih Rafello
4. Astrid Zeng - Bella and the Beast
5. Boxset Diana Palmer
(PS : iyaa..iyaaa ngaku. Saya udah kelar baca semua buku di atas) X))

Ini juga belinya di Carrefour Harapan Indah sih. Buku broken yang harganya 10-15k IDR/buahnya.
6. Kisah SamKok dan Tiga Negara
7. Mia Arsjad - Jun
8. Hans Gumulia - Masa Elir
9. Naomi Novik - His Majesty's Dragon : buku favoritnya Ren nih. Jadi tertarik bacanya :)
10. Maggie Tiojakin - Winter Dreams : Hahaha...akhirnya setelah 2x punya lalu diswap, saya jadi kepengen punya novel ini
11. Hans Gumulia - Takdir Elir
12. Marga T - Gema Sebuah Hati : Karena buku-buku Marga T selalu layak untuk dibeli ulang
13. Marga T - Setangkai Edelweiss
14. Linda Howard - Kiss Me While I Sleep

Ini pembelian dari Mbak maria Hobby Buku yang tawaran bukunya terlalu menggoda untuk dicuekkin
15. Karl May - Old Shatterhand
16. Kathryn Littlewood - A Dash of Magic
17. Kristin Cashore - Fire


Kalo yang ini beli di Gramedia Matraman Shocking Sale, sebagian nitip sama Dinoy, Ren dan beli sendiri.
18. Siapa Bilang Raksasa Tak Pernah Ada - Seri Pengetahuan Anak
19. Pseudonym Bosch - Judul Buku Ini Rahasia
20. Jojo Moyes - Me Before You
21. M.G. Harris - Invisible City
22. M.G. Harris - Zero Moment
23. M.G. Harris - Dark Parallel
24. JR Ward - Lover Awakened
25. David Levithan - The Lover's Dictionary
26. Postmodernisme ===> buntelan dari bang Epi


Kecuali Of Thee I Sing, buku-buku di atas hasil belanja di Bras Basah dengan harga 3SGD per buku.
27. Eva Ibbotson - Monster Mission (karena semua buku Ibbotson layak dikoleksi)
28. Jean Craighead George - Julie Of The Wolves : logo Newberry-nya terlalu menggoda untuk dilewatkan
29. Jeanne Birdsall - The Penderwicks : Emang udah lama nyari
30. Neil Gaiman - The Graveyard Book : Dibeli karena gak ada anak BBI yang berminat adopsi :))
31. Lulu Delacre - Golden Tales of Latin America : Karena saya selalu penasaran dari mitos negara mana pun.
32. Barack Obama - Of Thee I Sing : Beli di Carrefour Harapan Indah seharga IDR 10k. Suka sama ilustrasinya.
33. Patrick MacDonnell - The Gift Of Nothing : Laahh...fotonya ke-crop X). Tapi ini salah satu favorit saya, ampe bela-belain saya review

Udah segitu aja belanjaan saya. Sukses kan diet bukunya? :D
Kalo kamu mau ikutan meme dari Aul ini caranya :
1. Follow The Black in The Books melalui email atau bloglovin'.
2. Buat post tentang buku-buku apa saja yang dibeli selama bulan itu, publish setiap hari Senin pertama di bulan berikutnya.
3. Masukan link post tersebut di linky yang disediakan.
4. Linky akan dibuka selama 3 minggu, agar bagi yang terlambat, masih bisa mengikuti meme ini.
5. Bila ada yang memasukan link tentang book haul bulan berikutnya (bukan bulan yang ditentukan), maka link itu akan dihapus dari linky.
6. Jangan lupa melihat-lihat book haul peserta lain! :D

Friday, November 01, 2013

Birthday Giveaway #2


Happy 1st November semuanyaaaaa :)
Semoga kita semua memasuki November dengan perasaan yang bahagia, kesehatan dan keberkahan. Amin.

Selamat datang di blog saya dalam rangkaian November Birthday Giveaway Bloghop :)

November kali ini ada giveaway spesial. Dua puluh blogger (yep kamu gak salah baca. Dua puluh!) yang berulang tahun di bulan November atau pun yang blognya anniversary di bulan November mengadakan giveaway secara serentak.
Dan yang lebih asyiknya lagi nih : bakal ada GRAND PRIZE berhadiah IDR 500.000,- untuk SATU pemenang yang beruntung. Wow....oke banget kaaannn :)
Syarat supaya kamu berhak ikut undian grand prize bisa dibaca di link ini.

November Birthday & Blogoversary : GRAND PRIZE


Haiiiiiii...... :)
Selamat datang di blog saya dalam rangkain bloghop untuk November Birthday & Blogoversary.

Apa syarat ikutan bloghop untuk Grand Prize? 
Cuma satu kok : Kamu harus ikutan SEMUA giveaway di blog milik para host November Birthday &Blogoversay. Kamu bisa nemuin list para  host di link di daftar di bawah ini. Ada beberapa host yang bikin giveaway lebih dari satu selama bulan November ini lho. Jadi rajin-rajin cek ke blog mereka yaa :).

Kalo kamu udah ikutan, tinggal isi rafflecopter grandprize di bawah (kode rafflecopternya muncul setelah list para bloghost yaa)

Yuska @ Lust & Coffee 
Dinoy @Dinoy's Books Review
Yuyu @ The Little Present
Asrina @ kubukabukuku
Peri Hutan @ Kubikel Romance
Ren @ Ren's Little Corner
Zelie @ Me : Book Admirer
Nisa @ Markica ~ Mari Kita Membaca
Phie @ Harlequin Romance
Astrid @ Books to Share
Ikao @ Sky Duck
Melisa @ Surga Bukuku
Alluna @ Loona Lovegood
A.S. Dewi @ Through Tinted Glass
Desti @ Desty Baca Buku
Ika @ Ika's Bookshelves
Atthia @ Open Book
Cindy@ Let's Read Between The Pages
Melody Violine @ Lamunyata

a Rafflecopter giveaway

Thursday, October 31, 2013

Mahoganny Hills

Judul: Mahogany Hills
Penulis : Tia Widiana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 344 halaman
Diterbitkan pertama kali : 23 Mei 2013
Format : Paperback
Genre : Drama, Contemporer
Bahasa : Indonesia
Order di : GramediaBukukita, Bukabuku
Rating : 1,5 of 5 stars

Jagad Arya dan Paras Ayunda setuju dengan perjodohan ala Siti Nurbaya yang ditentukan kedua orang tua mereka.
Paras setuju karena manut sama orang tua. Sementara Jagad setuju karena kalah argumen dengan ibunya juga karena ingin membuat cemburu Nadia, si mantan kekasih yang meninggalkannya demi pria lain.

Sejak awal pernikahan, Jagad sudah bertekad bersikap sekasar mungkin pada Paras hingga Paras tak tahan dan meminta cerai. Sayangnya Jagad salah perhitungan. Paras rupanya wanita yang tegar. Gak peduli sekasar apapun perlakuan Jagad, Paras selalu sabar dan tetap mengabdi selayaknya istri berbakti. Memasakkan makanan untuk Jagad,  menyiapkan baju yang akan dikenakan, membersihkan rumah; semua itu dilakukan Paras dalam diam (ebentar...kenapa peran Paras beda tipis dengan PRT?)

Friday, October 25, 2013

The Gift Of Nothing

Judul : The Gift Of Nothing
Penulis : Patrick McDonnell
Penerbit : Little Brown Books
Tahun Terbit : 2005
Bahasa : Inggris
Harga : 3 SGD di Bras Basah
Also Available At : Amazon, Barnes & Noble
Rating : 4 of 5 stars

"What could you give to the person who has everything?" adalah premis dasar dari buku ini. Cerita dimulai di suatu hari yang spesial ketika Mooch, si kucing, pengen kasi kado untuk sahabatnya Earl-si anjing. Tapi apa yang bisa dikasi oleh Mooch untuk Earl yang sudah punya semuanya?




Dan karenanya Mooch pun kepikiran untuk ngadoin Earl : "nothing". Masalahnya adalah "Di mana dia bisa menemukan nothing?"
Mulailah dia mencari si "nothing" itu. Frank (majikannya) bilang "there's nothing on tv", tapi buat Mooch selalu ada sesuatu di tv. Istrinya Frank mengeluh gak ada apa-apa di toko, jadi Mooch pergi ke toko tapi ternyata ada banyak barang di toko.

Lalu di mana dan bagaimana Mooch akhirnya bisa ketemu "nothing"? Hehehe...baca sendiri ahh ;).

Di antara tumpukan children books obral di Bras Basah, buku ini langsung menarik perhatian saya karena artwork-nya yang simpel dan bersih. Dengan permainan warna hitam, putih dan merah, tanpa tarikan garis yang ribet serta teks yang singkat, buku ini enak dan gampang banget dibaca oleh anak kecil dan orang dewasa. Kualitas artwork-nya emang gak perlu diragukan secara penulis adalah Patrick McDonnell, yang bikin comic strip Mutts yang beken itu.

Mengenai storyline sendiri, seperti layaknya buku grafis setipe yang (menurut saya) semestinya-buat-anak-anak-tapi-bermakna-dalam, buku ini juga mengandung pesan moral dan sindiran halus. Kinda remind me with Shel Silverstein's books.
Di buku ini, Patrick menyindir betapa kita suka mengeluhkan bahwa kita gak sedang "ngapa-ngapain". Familiar dengan kalimat-kalimat ini :
"Ah gak ada apa-apa di TV. Gak asik nih kita nontonnya."
atau
"Kita gak ngapa-ngapain nih? Gak ke kebunnya Pak Tani buat nyuri timun? Boring ah."
atau yang ini
"Ish...gak asik nih toko. Gak ada apa-apanya!"
Padahal....masa iya sih gak ada? Ada kali ya. Di toko itu ada something kok, begitu pun di TV.
Cuma saja kita sudah punya ekspektasi sendiri akan barang yang bisa kita dapat di toko tersebut atau acara yang mau kita tonton. Dan ketika kita mendapatkan "yang di bawah standar", maka kita pun mencapnya dengan "nothing".
Mungkin, kalo aja kita mau mengecilkan ekspektasi sedikit dan menikmati apa yang ada, then we could find there is actually something in everything. Membaca usaha Mooch mencari "nothing" menyadarkan saya akan hal itu. Ah betapa saya kurang bersyukur pada fakta saya selalu punya "something" untuk dilakukan (atau dikeluhkan, tergantung kondisi) X).

Oya..ada satu adegan menggelitik waktu Mooch udah menemukan "nothing" dan memberikannya ke Earl.

Hehehe....teringat betapa kita suka basa-basi kalo ditanya : "Mau dikasi apa?", lalu dijawab "Ah gak usahlah". So for once, kali ini si Earl beneran dapat nothing X).

This book has a sweet ending. The kind of ending that warmed my heart and made me wanna say "awww".
The kind of ending that made me think : instead of complaining about having nothing to do with my friends, I should have just enjoyed that.
Us, doing nothing and just enjoying each other companion. Isn't that the good way to spend time?

PS 1 : Pas lagi browsing, saya baru tahu ternyata ada yang jualan "nothing". Sayang Mooch gak nemuin barang ini di toko ya :))

 Barang ini dijual di Amazon seharga US$ 5. Ada yang berminat beli?

PS 2 : Tolong itu semua kata "kita" di atas diganti aja dengan "saya"

Friday's Recommendation #7


Hastagah....Friday's Recommendation udah nyampe #24 di blognya Ren, sementara saya baru sukses bikin #7. Malunyaa >.<

Baiklah...tanpa berpanjang kata, inilah buku yang saya rekomendasikan minggu ini :

Eleanor & Park by Rainbow Rowell
Genre : Contemporary Romance, Young Adult
Sinopsis :
Set over the course of one school year in 1986, ELEANOR AND PARK is the story of two star-crossed misfits – smart enough to know that first love almost never lasts, but brave and desperate enough to try. When Eleanor meets Park, you’ll remember your own first love – and just how hard it pulled you under.

Saya sudah baca buku ini, dan seperti buku bagus lainnya, saya belum sanggup bikin reviewnya :'>.
Buku ini berkisah tentang 2 remaja : Eleanor dan Park. Keduanya "misfit", potongan puzzle yang tak cocok dengan lingkungannya. Namun mereka menemukan kecocokan di diri satu sama lain.
Sayang....cinta pertama memang jarang yang berjalan mulus. Begitu jugalah kedua tokoh ini.

Saya emang suka banget dengan novel yang karakternya tuh imperfect. Karakter seperti ini bisa mengajarkan banyak hal pada kita dan melihat suatu hal dari sisi mereka. Semoga ada penerbit yang tertarik menerjemahkan ya.

Mau ikutan Friday's Recommendation juga? Gini caranya :
1. Tulis buku yang ingin kamu rekomendasikan. Kategori buku yang akan direkomendasikan bisa memilih dari kategori di bawah ini :
a. Buku yang ingin diterjemahkan di Indonesia 
b. Buku yang sudah terbit di Indonesia, dan ingin kamu rekomendasikan ke pembaca.
Jangan lupa menulis alasan kamu merekomendasikan buku itu ya.
2. Jika kamu sudah pernah me-review buku yang ingin kamu rekomendasikan itu, taut balikkan ke link reviewmu.
3. Pasang button Friday's Recommendation, jangan lupa di taut balikkan ke blog Ren's Little Corner
4. Masukkan link Friday's Recommendation di blogmu ke linky yang telah disediakan.
5. Jangan lupa untuk blogwalking ke blog - blog lain
6. Waktu meme adalah bi-weekly. Diposting setiap hari Jum'at minggu ke-2 dan ke-4 tiap bulan

Tuesday, October 08, 2013

Buying Monday #3 : Berburu Buku di Bulan September



Ada yang berubah dari meme bulanan Buying Monday yang digagas Aul @ The Black In The Book bulan ini. Meme yang biasanya diterbitkan tiap Senin terakhir di akhir bulan ini dipindah menjadi Senin pertama di bulan berikutnya (ribet gak sih bahasa saya? Kayaknya sih iya).

Biar lebih jelas, sila cek sendiri rules baru yang saya copas dengan restu si empunya blog :
  1. Follow The Black in The Books melalui email atau bloglovin'.
  2. Buat post tentang buku-buku apa saja yang dibeli selama bulan itu, publish setiap hari Senin pertama di bulan berikutnya.
  3. Masukan link post tersebut di linky yang disediakan.
  4. Linky akan dibuka selama 3 minggu, agar bagi yang terlambat, masih bisa mengikuti meme ini.
  5. Bila ada yang memasukan link tentang book haul bulan berikutnya (bukan bulan yang ditentukan), maka link itu akan dihapus dari linky.
  6. Jangan lupa melihat-lihat book haul peserta lain! :D
Anyhoo...tanpa berpanjang kata, saya akan "menggelar" hasil belanjaan di bulan September. Tenaaangg....belanjaan bulan ini lebih sedikit kok. Saya kan gak ikut kalap di obral Carrefour Harapan Indah, shocking sale-nya Gramedia Matraman dan Jakarta  Book Fair. Xixixixi......*ketawa setan kepada teman-teman BBI jabodetabek lainnya*

Oya...berhubung pertanyaan yang paling sering diajukan di postingan Buying Monday adalah : "kapan bacanya?" dan saya juga suka lupa buku mana saja yang belum saya baca >.< , maka saya kasi tanda (*) untuk buku yang sudah saya baca.

So belanjaan bulan ini dimulai dari :


Tumpukan sebelah kiri itu dibeli di Bukumoo Satu Dua Tiga, salah satu online shop favorit saya karena menyediakan buku yang (kadang) susah dicari dengan harga oke.

Thursday, September 19, 2013

I Too Had A Love Story

Data Buku :
Judul : I Too Had A Love Story
Penulis : Ravinder Singh
Penerbit : Penguin Metro Reads
Tahun Terbit : 2012
ISBN : 9780143418764
Bahasa : Inggris
Paperback, 206 pages
Rating : 2 stars out of 5

Selama trip ke India kemarin, ada 2 buku lokal yang paling sering saya lihat penampakannya dan selalu masuk di daftar best seller tiap toko buku yang saya datangi. Buku itu adalah shiva trilogi dari Amis dan dwilogi Love Story dari Ravinder Singh ini.

Awalnya sih saya gak tertarik sama buku ini (abis covernya jelek banget #eaa), tapi setelah berkali-kali ditawarkan di tiap toko yang saya masuki (ampe lapak buku bekas pinggir jalan juga nawarin lho), dan  karena dapat harga diskon (IDR 30K untuk 2 buku) akhirnya iman saya luluh juga #halah.

Baru saat baca buku ini saya ngeh kalo ini  adalah kisah nyata (makanya baca blurb, wi!). Berkisah tentang Ravi (penulis buku ini), seorang pekerja IT yang mapan dan berasal dari keluarga baik-baik. Apa yang kurang dari hidup dia? Apalagi kalo bukan istri. Di India sana (sama kayak di Indonesia sih) adalah perkara besar bila seorang sudah mapan tapi masih single. Masalah Ravi bukan karena standarnya ketinggian (beneran, syarat dia hanyalah calon istrinya harus orang Punjab juga), tapi karena kerjaan yang sibuk gak memungkinkan dia bersosialisasi. Gimana mo dapat pacar kalo kayak gitu?

Seorang sahabat menyarankan Ravi untuk mencoba situs matrimony. Setelah beberapa kali mencoba dan gagal, bertemulah dia dengan Kushi.
Kushi tampak seperti jawaban semua doa Ravi. Dia cantik, berwawasan luas, dari keluarga baik-baik, bisa mengerti kesibukan Ravi, orang Punjab pula. Dan yang paling penting, Kushi bisa nyambung dengan apapun topik pembicaraan Ravi. They really were a match made in heaven.

Perkenalan itu dilanjutkan masa pacaran yang singkat. Ravi dan Kushi mantap untuk menikah, kedua keluarga pun merestui. Lamaran resmi sudah dilakukan, jumlah mahar disetujui, tanggal pernikahan ditetapkan, gedung sudah dipesan, undangan sudah disebar.

Namun sayangnya....semua persiapan itu tak bisa dieksekusi. Kecelakaan yang dialami Kushi membuyarkan semua rencana dan meninggalkan Ravin terpuruk dalam kenangan (bahasa gw sok mellow banget ya? Iya emang). Dan pada akhirnya, kenangan itulah yang menggerakkan Ravin menulis buku ini.
“NOT everyone in this world has the fate to cherish the fullest form of love. Some are born ,just to experience the abbreviation of it.”
Dilihat dari judulnya aja udah ketebak sih ya gimana ending buku ini. Jadi dari sejak awal memang fokus saya bukan gimana ending buku ini, tapi gimana jalan cerita yang terbentuk juga gaya bertutur penulisnya.
Dan tentang kedua hal itu, yah.....#garukpala

Soal jalan ceritanya sih...emang bener yang dibilang kebanyakan reviewer di Goodreads. Membaca interaksi Ravin dan 3 sahabatnya di awal buku rasanya kayak baca buku Five Point Someone ato One Night @ the Call Center -nya Chetan Bhagat. Itu lhoo...cerita tentang 3-4 orang anak teknik (techie) yang bersahabat, yang juga jadi inspirasi untuk film India nan femes 3 Idiots.
Dan setelah fokus cerita berpindah ke hubungan Ravin dan Kushi...yaelaahh....rasanya kayak "baca" film Bollywood banget.

Ravin dan Kushi tuh tipikal pasangan ideal ala film Bollywood deh. Keduanya sukses, dari keluarga yang sederajat dan selama pacaran juga bisa dibilang hubungannya mulus-mulus aja. Kesalahpahaman yang umum timbul pada pasangan LDR? Oho...gak ada di sini.
Belum lagi instalove yang kerasa banget. Saya bukan orang India, jadi saya gak tahu apakah di sana emang umum jatuh cinta sama orang yang cuma dikenal lewat korespondensi selama 3-4 bulan. Dan rasanya gak wajar deh bagi sebuah keluarga untuk menyetujui pilihan putra/putri mereka sebelum ketemu langsung.
Hubungan Ravin dan Kushi yang tanpa konflik ini rasanya seperti utopia buat saya.

But hey....ini kan memoar ya. Kisah nyata hidup seseorang. Dan saya pernah janji gak bakal mempertanyakan kesahihan sebuah memoar, gak peduli seabsurd apapun ceritanya.

Mengenai gaya bahasa....aduhhh....gaya bahasanya mentaah banget. Kayak baca diary remaja yang baru jatuh cinta. Belum lagi penggunaan kata yang repetitif. Entah berapa puluh kali saya baca kalo Kushi itu "beautiful", "stunning" dan Ravin "loves her so much". Juga bahwa Kushi itu "love of his life". Ampe rasanya pengen bilang : "Iyaaa...udah tahu. Loe udah ngomong gitu berkali-kali."
Ato memang buku ini bermula dari diary Ravin yang kemudian dipublish jadi buku? Sangat mungkin sih. Dan somehow saya curiga di versi diary-nya itu penulisan nama Kushi selalu disertai dengan symbol love macam diary ABG alay #ups #nyinyirdetected.
"And I'll tell you what this loneliness feels like, what it feels like to live a life without the person you loved more anyhing in the world :
Recalling something about her, you happen to laugh and in no time, sometimes even as you laugh, you taste your own tears." (page 192)
But hey, I've been in Ravin's shoes once. I do know how it feels to lose someone; and how all your dreams and hopes were gone with that said loved one in a blink of an eye.
So I could understand his mushiness and grievings. Yep I know what some people think about that. To them, it looks like he was exaggerating since he's not the only one who loose his loved one, and none of them as sentimental as he was.
Well actually almost (if not all) people who lost someone the way Ravin did got it as bad as he was.  We need a space and time to pity ourselves. To grieve for what we've lost, the space to vent all our sadness, frustation and longing. That said space also can be used to put down our happy memories about that lost one, so that we can always cherish and reminisce it when the going gets tough. Many people got that space by writing diary or talking to a bestfriend. Apparently Ravin chose to write a book about that and share it to the world.
"The day passes in an effort to laugh and to be happy by any means." "I have learnt to wear a fake smile. It's very difficult, but it makes my family feel that I am getting better." (page 195-196)
Kalo anda penyuka berat novel romance yang mellow, saya rasa anda bisa mencoba baca buku ini. Walo jelas, jangan ngarepin cerita yang "deep" ato "life changing". Nikmati aja sebagai bacaan ringan yang membawa memori hangat cinta remaja (???) dan sedikit menggugah emosi. Yep...buat saya level buku ini emang cuma menggugah, belum sampai mengharu biru apalagi mengaduk-aduk perasaan.

In short, for me "I Too Had A Love Story" isn't a bad book. It's just an okay read for me. Thus came those 2 stars as the rating.

Friday, September 13, 2013

Scene On Three #3


Happy Friday The 13th!

Jumat ini adalah waktunya Scene on Three. Sebelumnya saya postkan dulu ya rules meme ini :
  1. Tuliskan suatu adegan atau deskripsi pemandangan/manusia/situasi/kota dan sebagainya ke dalam suatu post.
  2. Jelaskan mengapa adegan atau deskripsi itu menarik, menurut versi kalian masing-masing.
  3. Jangan lupa cantumkan button Scene on Three di dalam post dengan link menuju blog Bacaan B.Zee.
  4. Masukkan link post kalian ke link tools yang ada di bawah post Bacaan B.Zee, sekalian saling mengunjungi sesama peserta Scene on Three.
  5. Meme ini diadakan setiap tanggal yang mengandung angka tiga, sesuai dengan ketersediaan tanggal di bulan tersebut (tanggal 3, 13, 23, 30, dan 31).
Di scene on three kali ini, saya pengen memasukkan potongan adegan dari novel Bola-Bola Mimpi (A Little Piece of Ground) karya Elizabeth Laird.
Laird adalah novelis yang (kebanyakan) menulis novel tentang kehidupan anak-anak yang tinggal di negara konflik atau anak jalanan. Yang saya suka dari tulisan Laird adalah para tokohnya yang masih tetap ceria walau pun tinggal di situasi yang berat. Para tokoh dalam novel Laird menyadari hidup mereka berat dan berbeda dengan anak-anak di negara bebas, namun toh mereka tidak kehilangan keriaan dan kepolosan khas anak-anak. I loovvee all her writing (at least the ones that I've read so far) because it's so touching and gave me a lot to think about.

Potongan adegan yang saya sertakan kali ini sebenarnya pernah saya tulis di review saya sebelumnya. Tapi tetap saya post lagi di sini, karena saya baru saja re-read buku ini. Boleh kan? ^_^

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Karim duduk di ujung tempat tidurnya. Kepalanya dikelilingi sekumpulan poster sepak bola yang menempel di dinding. Dahinya mengerut saat membaca selembar kertas di tangan.

Sepuluh hal terbaik yang aku inginkan dalam hidupku, tulisnya, oleh Karim Aboudi, Apartemen Jaffa 15, Ramallah, Palestina.

Di bawahnya, dengan tulisan tangan terbaik, Karim menulis:
1. Pemain sepak bola terbaik di dunia.
2. Keren, populer, ganteng, dengan tinggi minimal 1,90 meter (yang jelas lebih tinggi dari Jamal).
3. Pembebas Palestina dan pahlawan nasional.
4. Pembawa acara televisi dan aktor terkenal (yang penting terkenal).
5. Pencipta game komputer terbaik sepanjang masa.
6. Jadi diri sendiri, bebas melakukan semua yang aku suka tanpa diawasi terus-terusan oleh orangtua, kakak, dan guru-guruku.
7. Penemu formula asam (untuk menghancurkan baja yang digunakan dalam persenjataan, tank, dan helikopter milik Israel).
8. Lebih kuat dari Joni dan teman-temanku yang lain (ini tidak terlalu berlebihan).

Karim berhenti sambil menggigiti ujung bolpoinnya. Dari kejauhan, bunyi sirene ambulans meraung melintasi udara siang. Karim mendongakkan kepala, lalu memandang keluar jendela. Matanya yang besar dan hitam, menatap tajam dari bawah rambut hitam lurus yang membingkai wajahnya yang kurus kecoklatan.

Karim mulai menulis lagi.

9. Hidup. Kalaupun harus tertembak, hanya di bagian-bagian yang bisa disembuhkan, tidak di kepala atau tulang belakang, insya Allah.

10. …


Karim berhenti di nomor sepuluh. Dia memutuskan untuk membiarkannya kosong, siapa tahu ide bagus menclok di kepalanya nanti.

Karim membaca ulang tulisannya sambil duduk dan mengetok-ngetokkan ujung bolpoin ke kerah kemeja wol bergaris-garis, lalu mengambil selembar kertas baru. Kali ini, dengan lebih cepat, dia menulis:

Sepuluh hal yang tidak aku inginkan:
1. Tidak jadi pemilik toko seperti baba.
2. Tidak jadi dokter. Mama terus-terusan maksa aku jadi dokter. Padahal, mama tahu kalau aku benci darah.
3. Tidak pendek.
4. Tidak menikah dengan perempuan seperti Farah.
5. Tidak tertembak di punggung dan duduk di kursi roda seumur hidup seperti salah satu teman sekolahku.
6. Tidak jerawatan seperti Jamal.
7. Tidak dihancur-ratakan (maksudnya rumah kami) oleh tank Israel dan mengungsi ke tenda kumuh.
8. Tidak harus sekolah.
9. Tidak hidup dalam penjajahan. Tidak dicekal terus-terusan oleh tentara Israel. Tidak takut. Tidak terjebak di dalam rumah atau gedung.
10. Tidak mati.

Karim membaca ulang tulisannya. Seperti ada yang kurang. Dia yakin, ada yang terlupakan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 Tokoh utama di buku ini adalah Karim Aboudi, seorang anak Palestina biasa yang tinggal di Ramallah, yang saat itu sedang dalam pendudukan Israel.

Nantinya, diceritakan tentara Israel memberlakukan jam malam.
Saat diberlakukan jam malam itu, Karim terjebak di dalam sebuah mobil tua yang berada di "a little piece of ground" yang biasa jadi tempat dia bermain bola. Saat dia berusaha melarikan diri dari situ untuk sampai ke rumahnya, dia tertembak. Seperti yang dia harapkan, dia gak tertembak di bagian vital. Dia tertembak di bagian kaki & kakaknya Jamal berhasil membawanya ke rumah sakit. Di bawah ini adalah kutipan lain dari buku yang sama (hal. 264-265)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Pagi yang luar biasa panjang merangkak pelan. Terkadang, Karim berusaha tidur, tapi tidak pernah berhasil. Dia mencoba membuat permainan baru, merangkai cerita, dan melamun. Saat itu, dia teringat kembali pada daftar yang dibuatnya, pada segala hal yang ingin dia lakukan dalam hidupnya. Kapankah itu, beberapa minggu yang lalu? Tapi rasanya paling sedikit seperti setahun yang lalu. Karim coba mengingat-ingat apa saja yang telah ditulisnya.

Semua itu, pikirnya, semua yang pernah kuimpikan – membebaskan Palestina, menjadi pemain bola, menciptakan game computer, menjadi penemu – semuanya sampah.

Karim ingat, daftar itu belum selesai. Ada satu lagi yang perlu ditambahkan agar bisa lengkap jadi sepuluh. Sekarang dia tahu. Setelah mengalami semua kejadian ini, cuma ada satu hal yang paling dia inginkan.

Menjadi orang biasa, gumam Karim. Hidup sebagai orang biasa di negeri biasa. Di negeri Palestina yang merdeka. Tapi itu nggak bakal berhasil. Mereka nggak bakal memberikan apa yang menjadi hak kami.
________________________________________________________________________________

Dan tidakkah kamu bersyukur, tinggal di Indonesia yang merdeka? Dimana kamu bebas keluar malam, bebas merancang mimpimu setinggi langit dan bebas berpendapat?

Tidakkah kamu bersyukur hidup sebagai orang biasa di negeri biasa?

” Dan nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
(QS Ar-Rahmaan)