Monday, April 29, 2013

Pada Suatu Senja... (Hotter Potter April Meme)


Nyanyian camar di langit senja menarik perhatian saya yang sedari tadi khusyuk (taelah khusyuk!) memperhatikan candaan ombak. Dengan tatapan iri, saya melirik para camar yang terbang teratur ke ufuk Selatan berlatarbelakang mentari yang beranjak pelan.

Ah betapa irinya saya. Mentari dan para camar itu sudah bisa pulang dengan tenang ke sarang mereka. Saya? Masih saja termangu di pantai ini karena gagal menemukan solusi untuk masalah saya saat ini.

Ya...saya memang ke pantai ini untuk mencari jawab atas sebuah tanya yang bersarang di hati. Tanya yang harus terurai paling lambat akhir bulan ini. Dan seperti biasa, pantai adalah lokasi favorit untuk menyepi, merenung, berkontemplasi sekaligus mencari jodoh #eh.

Ada sesuatu yang magis dari suara debur ombak bercampur dengan kuakan camar yang bisa melesapkan resah. Aroma garam bercampur dengan amisnya ikan dan harumnya pohon kelapa (yakali!) selalu bisa merangsang otak untuk mencari jalan keluar dari setiap masalah yang saya bawa ke sini. Ya pantai memang punya caranya sendiri untuk memberi solusi.

"Kecuali hari ini..."
Sambil menghela napas, saya menatap pasrah para nelayan yang bersiap melaut, pertanda saya harus segera pulang. Secinta apapun pada pantai, saya tak bisa menghabiskan waktu lebih lama di sini. Pertama karena nyamuk Anopheles akan segera keluar saat senja memudar (dan saya lupa bawa Autan). Kedua (dan ini yang paling penting) stok cemilan yang kubawa sudah berkurang drastis (halah).

Saya mengambil sebungkus gorengan (satu-satunya stok cemilan yang tersisa) sebelum menghampiri laut. Saya berniat merendam kaki barang sejenak di bawah siraman mentari senja sambil...makan gorengan (penting abis!). Setelah berjalan hingga air laut mencapai ketinggian selutut, barulah saya sadar kalo ini ide  buruk. Soalnya saya lupa bawa celana panjang cadangan dan lupa keluarin handphone di saku celana. Yaa...air lautnya emang cuma selutut sih, tapi kalo ada ombak menyambar maka dadah deh sama si handphone.

Tengah berpikir sebaiknya kembali ke tepian untuk menyimpan handphone di tas ato memasrahkan aja nasib si gadget tercinta itu kepada takdir #tsah, tiba-tiba saya merasakan dorongan keras dari sebelah kiri. Berhubung refleks saya parah, maka jatoh deh si hp sayang ke laut (ya masak ke kuah soto). "JURIG! Itu handphone gw jatoh!" teriak saya kesal ke arah kiri.

Dari posisi berdiri bisa saya lihat ada kepala berambut cokelat sedang bersembunyi di balik batu karang besar. Jurig-sapapun-itu yang tadi menabrak saya pasti sedang ngumpet di sana setelah sukses menyenggol kaki saya waktu sedang berenang. Dengan dongkol saya menghampiri jurig-sapapun-itu sambil protes : "KOK NGUMPET SIH? Mending loe pikir gimana caranya ganti handphone gw ato gw bersumpah DEMI TU HAAANNN..." *bumi langsung gonjang ganjing, Everest memuntahkan laharnya, Arya Wiguna terjengkang, Zeus tersedak dan Anang terkapar* #KenapaAdaAnangLagi

Tapi teriakan saya terhenti disitu. Saya terpana saat melihat sosok jurig-siapapun-itu. Soalnya...emang dia mirip jurig sih (.___.) . Rambutnya acak-acakan dan yang lebih aneh lagi adalah wajahnya yang seperti perpaduan ikan dan manusia tapi ganteeengggg (nah lho...bingung kan? :p)
Saat jurig-siapapun-itu bergerak ke arah saya, barulah saya nyadar kalo ada sirip ikan besar di bagian bawah tubuhnya. Ternyata dia manusia duyung sodara-sodarah! Iyaa...makhluk setengah manusia setengah duyung itu.

Dan okeh...sekarang gantian saya yang jiper. Saya berusaha lari tapi apa daya,si manusia duyung lebih cepat. Dan dia langsung bersuara semacam "Eeeee..." sambil menunjuk plastik gorengan di tangan saya.
"Eh? Do you want this?' tanya saya sembari mengayunkan bungkus gorengan.

"eeeeeeee....."

Hah? Maksudnya apa sih? "Do you want this?" Dia hanya menatap saya. "Eng...ale mau ini makanankah?" Dan si manusia duyung pun mengangguk gembira. Duile...ternyata dia bisanya bahasa ambon toh.

Tapi berhubung saya males berdebat, saya bagilah gorengan itu (yaa enggak dooongg. Gak mungkin saya kasi semua gorengannya. Ntar saya makan apa? #penting). Berdua kami menikmati sebungkus gorengan sambil memandang sunset hingga gorengannya habis dan matahari sudah tenggelam setengahnya.

"Beta pulang dulu e."

"Eeeeee...." teriaknya masih dalam intonasi yang sama.

"Ale kenapakah? Su mo gelap ini. Beta harus pulang dolo."

"Ee..eee..E!" jawab dia sambil menarik tangan saya. Dengan rada bete, saya pun mengikuti dia. Hingga saya sadar dia menarik saya makin dalam ke arah laut.

"Eh nanti dolo. Ale mo kamanakah ini?" MD (disingkat gitu aja lah ya, panggil manusia duyung kepanjangan) menunjukkan tangannya ke arah matahari tenggelam, lalu menunjuk ke bawah.

"Laut? Ale mo ajak beta ke dalam laut?" MD mengangguk sementara saya terpana.

Dia kembali menarik baju saya dan berkata "Eee..eee.." dengan nada Shakira lagi nyanyi lagu Shamina-mina ee itu.
Eng...waduh kumaha ieu. Saya sih pengen banget ikut ke bawah laut. Bisa ketemu Poseidon, maen sama Flounder & Sebastian temennya Ariel the Mermaid itu, ikut nyanyi bareng para Siren dan bikin pelaut tersesat dan bisa pesta seafood sepuasnya (teteeup yang dipikir makanannya dulu). "Lalu bagaimana beta bisa bernapas dalam air?"

Secara ajaib, MD mengeluarkan segumpal tanaman berwarna hijau yang keliatan seperti ekor tikus bergumpal. Dia menyerahkan tanaman itu ke telapak tangan saya. "Oh....ini mah gillyweed, tanaman yang dipake Harry buat bernapas dalam air," gumam saya.


"Tapi beta bisa pulang kah nanti?" Saya masih ragu nih.

"Ee...yee..yeee...yeyeyeye," jawab MD lagi dengan nada lagu Cantik-nya Kahitna.

Hadoh...apa pula artinya itu? Saya udah nekat aja mo ikut, masalah pulang mah kumaha engke lah. Tapi...saya keingat cerita Urashima Taro. Gimana kalo saya kembali ke darat nanti ternyata waktu udah berlalu ratusan tahun? Artinya saya gak ketemu ibu saya selama itu juga dong. Trus saya juga gak tau siapa presiden pengganti SBY, gak bisa nonton endingnya Doraemon (if ever), gak kelar baca serialnya Game of Thrones, gak bisa menikmati buku kacrut lagi (eh..JNE delivery buku ampe ke bawah laut gak sih?) dan yang paling penting nih : "SAYA GAK TAU DONG KELANJUTAN KISAH ANANG-ASHANTY!" #pentingabis

"Ee-e-e-um-um-a-weh," katanya lagi dengan nada lagu The Lion Sleeps Tonight. Gestur dan ekspresinya memnta saya untuk bergegas.

"Beta seng bisa ikut ale. Tagal beta balom izin dengan beta pung Mama. Nanti angtoa cari Beta wa. Beta seng mau jadi anak durhaka. Nanti beta dikutuk jadi batu saparti Malin Kundang. Wah bahaya tuh. Beta seng bisa lai makan gorengan di pinggir pantai berdua Channing Tatum."(emang pernah?) Saya memberi alasan dengan ekspresi menyesal.

"Wimoweh, wimoweh, wimoweh, wimoweh,"jawabnya. Saya tetap menggelengkan kepala. Akhirnya dia pun melepaskan saya dan berenang ke arah Barat.
Saya menatap kepergiannya dengan rasa penyesalan. Seandainya aja saya ngerti maksud omongan dia tadi. Siapa tahu aja dia kasi tahu kalo saya bisa balik ke darat dan tidak akan berakhir seperti Urashima Taro. Bodoh banget kan jadinya saya karena menolak ajakannya. Tapi ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Mending ditambahin ayam dan cakwe aja biar enak (garing ya? iya).

Saya kembali ke pantai dan menatap tumpukan barang-barang yang belum saya beresi. Mata saya tertumbuk pada laptop yang masih menyala sedari tadi. Dan saya pun kembali diingatkan tentang pertanyaan yang membawa saya ke pantai ini.
 
"Hmmm...kayaknya saya udah tahu jawabannya sekarang." Dengan semangat baru, saya hampiri Raffelino (nama laptop saya) dan membuka window baru di browsernya. Saya mengetikkan satu alamat web tertentu dan...AHA! Saya temukan yang saya cari.
Saya pun kembali ke window browser yang pertama dan membaca pertanyaan yang terpampang di blog milik rekan saya Melisa @ Surgabukuku :

"Jika kamu berkesempatan mengunjungi toko buku Flourish and Blotts, buku apa yang akan kamu bawa pulang dari sana? Pilih 1 (satu) buku saja! Jangan lupa sertakan alasannya…"

Saya tersenyum puas. Kini saya tahu jawabannya.
Saya ingin buku ini : "Merpeople: A Comprehensive Guide to Their Language and Customs"


Yang di atas itu adult cover version. Kalo saya naksir yang kids cover version ini deh #yakali

 photo my_home_mermaid_by_edit_zps832eeb88.jpg

Agar ketika bertemu lagi dengan manusia duyung saya bisa berkomunikasi dengan baik. Tadi saya bahkan gak tahu nama dia, gak sopan banget ya. Itu satu kesalahan yang gak boleh saya ulang lagi. Baiklah....fighting untuk belajar bahasa Merpeople mulai sekarang! Booyah!


pic source for :
- sunset
- 1st mermaid, 2nd mermaid

Saturday, April 27, 2013

BBI 2nd Anniversary Giveaway Hop : Winner Announcement


Yay....kemeriahan Giveaway Hop-nya BBI selesai juga. Terima kasih untuk semua yang sudah berpartisipasi.

Tercatat ada 1222 entry yang dimasukkan dalam giveaway di blog ini, sayangnya saya masih mendeteksi kecurangan-kecurangan seperti mengaku follow akun @BBI_2011 padahal enggak, berusaha memasukkan dobel entry dengan cara curangin rafflecopternya, ngaku nge-tweet tentang giveaway padahal enggak.
Aduh....kok gak jujur gitu ya? Padahal kan udah dibilang kalo saya pasti hapus semua entry palsu dan ketahuan curang & 5x langsung didiskualifikasi (oiyaaa...tenang, sebelum hapus entry ato diskualifikasi, saya cek ape 3x kok, termasuk periksa timeline twitter kamu untuk cek apa kamu beneran ngetwit). Jadi memang ada beberapa akun yang didiskualifikasi.
Mudah-mudahan di giveaway berikutnya gak ada kecurangan kayak gini lagi ya.

Lalu pemenangnya adalah....

a Rafflecopter giveaway

 
 Selamat untuk Ma Ziyya yang memilih boxset Lord Of The Rings. Tunggu email/mention dari saya yaa :)

Buat yang lain, terima kasih untuk partisipasinya. Mudah-mudahan saya bisa adain giveaway lagi yaaa :).Stay tune terus di blog ini ;)

Another Giveaway You Could Participate

Since I'm one of the host in BBI Blog Hop, I can't participate as a member. Luckily I found another giveaway to participate. And because I'm good (uhuk), so I'll give you this information about this another giveaways.

1. Men In Ya-2 hosted by Bookish
There are many (soo..so much) books as the prizes here. Some of them that catch my attention is David Levithan's books and Andrew Fukuda books.
You could check this giveaway by clicking the button below.
 


2.  The Witch of Little Italy hosted by Elfswood

It's a good book witha good rating and good story. Do I need to explain more? Join this giveaway and try your luck there :

elfswood


Thursday, April 25, 2013

Close Up Interview Anggota Blogger Buku Indonesia

Masih dalam rangkaian acara ultah BBI, maka Divisi Event BBI menyelenggarakan acara close up interview, dimana para member akan mewawancarai member lainnya, dengan tujuan agar sesama member bisa mengenal lebih dalam. Yang seru nih : format dan isi wawancaranya bebas, jadi pertanyaannya bisa beranak pinak (iyaa..itu saya).

Nah saya kebagian wawancarain Pauline Destinugrainy dari blog Desty Baca Buku. Desty ini salah satu blogger yang bikin saya kagum sekaligus iri soalnya kecepatan bacanya canggih, update blognya juga rajin banget. Woa...kok bisa ya? Saya mah bikin 1 review aja loamaaaa #eyaaa #tsurhat. Jadi ayo kita ngobrol dan kenalan sama Desty lebih jauh lagi.

Oya...karena interviewernya punya sifat bajay, jangan heran kalo topik pembicaraannya gak beraturan dan suka tiba-tiba ganti ya. Trus itu yang berwarna pink dan italic adalah komentar saya. Yaa....dibaca dong ya, kan saya udah bela-belain ngetik. #maksa X)
Sebelumnya maaf untuk Desty dan segenap pemirsah kalo ada kesalahan kata, ketik, eja serta informasi. Kesalahan adalah milik saya dan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT #tsah #LoeKateKenduri. Baeklaahh....ayo kita mulai.

In this conversation that took time for 2 hours (yep...you read it right! TWO HOURS! *sengaja ditegaskan), Desty talked about many things. She talked...

...about the books...

Q : Haloooo Desty. #SenyumLebar Yuk kita mulai dengan sesuatu yang kita cintai bersama : buku. Kamu suka genre buku apa aja? Ato jenis buku apa?
A: Romance, misteri thriller. Asal gak vampire-vampire gitulah. No offense lho *LOL*

Q : Hahaha...gak suka paranormal romance ya? Kenapa?
A : Ga begitu suka pararom. Ngebayangin "bentuk" tokohnya itu yang ribet. Kisah cinta agak absurd aja males apalagi tokohnya ga nyata. Menurutku romens itu bacaan ringan, jadi ga mau baca yang ribet. Kecuali bikin penasaran banget.

Q : Contoh romens ribet non pararom apa misalnya, Des?
A : Pokoknya kalau ceritanya simpel tp dipanjang-panjangin kayak karet kolor ditarik ulur malas deh. Contohnya kayak "Memilikimu" karyanya Sanie.

Q : Simpel tapi dipanjang-panjangin mah Fifty Shades Of Grey dong. #ups  (apapun topiknya, baliknya ke fsog juga) :))
A : Ya. itu juga. Tapi kenapa aku ngasih bintang 3 ya? Aku juga heran. Ah saya memang labil.

Q : Kalo baca, prefer yang printed ato ebook? Aku liat kamu tipe yg baca dua-duanya ya?
A : Suka yang printed. Tapi kalo inggris aku pilih ebook. Biar gampang liat kamus di tablet

Q: Nah berhubung sebut-sebut tablet, info dong pake tablet apa? Trus cari ebook biasanya dimana sih? #kesempatan
A : Aku pake samsung galaxy tab 2.7.0. Tp aplikasinya pake adobe reader hahaha. Semua ebook yg aku dapat aku convert ke pdf pake convertfiles.com. Nyari ebook kalau di atas tahun 2012 di gen.lib.rus.ec. Kalau yg baru di freebokspot.es. Soal ilegal atau gak-nya aku ga tau jg. Yang penting aku ga jual ebooknya. Saya pencinta gratisan hehe..(tuh..para ebook hunter, sila dicatat. Jangan dijual yaaa)

Q : Trus aku penasaran banget nih : "Kok bisa sih bacanya cepet banget dan reviewnya lebih cepat lagi? Apa rahasianya?
A : Ga ada rahasia sih. Tiap ada waktu luang aku selalu membaca. Trus habis baca langsung review biar ga lupa. Aku juga ga ngeh itu bisa tgolong cepat :)

Q : Tapi kamu bisa banget bikin review yg singkat, padat dan langsung ke sasaran. Gmn caranya? Aku pengen bisa :| (interviewernya sirik)
A: Takut spoiler. Jadi aku tulis aja dengan porsi sedikit isi buku dan lebih banyak pendapat pribadi

Q : Dengan kecepatan dan metode seperti itu, rata - rata sebulan bisa baca berapa buku?
A : Sebulan berapa ya? Tahun ini sampe hari ini sudah 66 buku. Hitunglah,Wi. (Wow....rata-rata 15 buku sebulan *kagum*). Pernah tahun lalu aku baca 32 buku sebulan. September 2012. Itu karena ga kerja dan blm kuliah

...about her schools...

Q : Nah karena nyebut-nyebut kuliah nih, kamu sedang kuliah S2 kan? Ngambil jurusan apa dan di mana?
A : Masih jurusan biologi, dan masih di UGM. Ini ngambil S2 gara-gara kerjanya jadi dosen. Tahun 2015 nanti untuk jadi dosen minimal S2. Kalo sekarang di Indonesia timur masih banyak dosen S1 karena kekurangan SDM yang S2. Makanya peluang beasiswa S2 banyak prioritas utk daerah timur. (Ada yang mo jadi dosen? Pertimbangkanlah untuk melamar ke Raja Ampat sekalian jalan-jalan #NiatnyaUdahSalah)

Q : Ngajar jadi dosen di mana?
A : Di Palopo (Sulawesi Selatan), kampungku. Universitas swasta. Bagusnya karena otoda banyak daerah yang buka universitas atau sekolah tinggi. Jadi ga perlu jauh-jauh ke ibukota propinsi.

Q : Asli orang palopo ya, Des? Dulu s1 di sana juga?
A: Ya. Aku aslinya Palopo. Sampe SMP di sana. Trus SMA di malino (tau kan tempat itu?), S1 di jogja.

Q : Tauuu dong Malino. Aku suka di situ. Dingiiinnnn. Kok bisa dari palopo ke malino?
A : Di malino tahun 1997 ada sekolah binaan yang dibuka sama Pemda Sulsel. Utusan daerah (2 org peringkat terbaik) dikirim sekolah di sana. Sebenarnya waktu itu dari Palopo aku di peringkat 3. Tp krn yang peringkat 1 dan 2 cowok, trus pemda maunya ngirim sepasang, jadinya si nomor 1 dan aku yang brgkt. Lumayan gratis uang sekolah dan asrama slm 3 thn. Yang bayarin pemda (Wow...Desti pinter amat ya. Lah saya...lomba makan kerupuk se-RT pun saya kalah #NgesotMinder)

Q : #menatapTakjub Jangan-jangan masuk S1nya pun PMDK ya? :D
A : Gak, jalur umptn. Ngasih kesempatan bapakku biayain anaknya kuliah hehe. Aku PMDK lolos di Unhas jurusan agribisnis, tapi ga aku ambil

Q : Kenapa lebih pilih biologi daripada agribisnis?
A : Dari SMA aku suka biologi (sembah sujud daahh. Saya paling tiarap sama biologi). Disuruh jadi dokter sama ortu, tapi waktu itu gak pede sama otak. Percaya ga kalau pilihan ke-2 pas UMPTN itu kedokteran Unsrat-manado? Tapi untungnya keterima di pilihan pertama Biologi UGM. Tanteku ada yang dokter. Tapi anak-anaknya ga dekat ama dia karena dia sibuk dengan profesinya. Mungkin itu juga yang bikin aku ga mau jadi dokter karena sering dicurhatin sepupuku (Duh...doakan saya gak kayak gitu ya, pemirsa. *cari bapaknya duluu woy* #selfkeplak)

...about her hometown & family...

Q : Palopo itu tempatnya seperti apa sih?#SiKepoBeraksi
A : Di Palopo udah rame sih. Tapi toko buku macam Kharisma (ga usah gramed lah ya) belum ada. Sebelum gabung di blogger buku, aku kan biasa belanja buku ya. Sebulan sekali minimal. Tapi pas pindah ke Palopo ngerasain banget susahnya beli buku. (kota tanpa buku emang salah satu cobaan terbesar para kutu buku #lebay)

Q : Apa yang dikangenin dari Palopo?
A: Sekarang? Keluarga sama rutinitas ngajar hehe

Q: Serius kangen sama rutinitas ngajar? Wow...apa serunya ngajar ampe bikin kangen?
A: Iya..padahal kalo di sana kadang capek juga ngajar gitu. Mungkin karena aku banyak dapat ilmu baru di sini, jadi pengen segera dibagi ke mahasiswa di sana.

Q : Salut sama dedikasinya. Artinya emang kamu bermental pendidik ya.
A : Mungkin. Kakak dan adikku juga guru lho..

Q : Ow...keluarga guru. Mereka guru apa? Kakak dan adik cowok atau cewek? Orangtua jg gurukah? Biasanya guru profesi turunan di keluarga :D
A : Cewek. Kami tiga bersaudara cewek semua. Mereka guru di SMK, ngajar komputer. Keduanya kuliah di teknik informatika. Turunan guru dari nenek dari pihak papa sama kakek dari pihak mama).

...about her other hobbies...

Q : Selain baca buku, ada hobi yang lain gak?
A : Hobby lain apa ya? Nonton film atau serial.

Q : Film ato serial favorit apa? Sukanya genre kayak apa nih?
A : Film comedy romance, science fic, animasi seperti Serendipity, Madagaskar, Up, Wall-e. Tapi paling suka sama film yang nontonnya pake mikir, artinya sampe filmnya beres masih kepikiran sama jalan ceritanya.  (#salutlagi Kok demen ya? Saya sih gak demen sama yang pake mikir XD *makanya otakmu tuh teflon, wi). Kalau serial sukanya yang dokter atau detektif kayak Numb3rs, Greys Anatomy, House MD,Lies To Me, The Mentalist. Yang geek kayak Big Bang Theory juga suka (yeaayy...toss sesama penggemar BigBang). Serial Korea dan Jepang juga suka, tapi yang romantis lucu. Yang ingat cuman itu. Eh,ada ga ya serial ttg buku gitu?

Q : Serial tentang buku...hmm....Once Upon A Times bisa kah?
A : Ah tentang fairy tales itu ya. Ga suka yang itu. Tentang geek buku gitu ada ga ya?

Q : Geek buku? Eng kayaknya nggak ada ya. (Pemirsah, ada gak ya serial tentang geek buku?). Btw itu diliat film favoritmu kebanyakan animasi. Suka animasi ya?
A : Iya, suka animasi. Aku lupa judul film apa aja yg sudah aku nonton. Oh iya, kemarin nonton film India keren. Judulnya Barfi sama English Vinglish. Udah nonton?

Q : Belom. Jarang nonton India. Dapatnya dimana? Torrent?
A : Suamiku yang donlot. Di ganool kalo ga salah. Suamiku hobi donlot film. Aku sih tinggal nonton aja. (hooo...ganool #catetlagi. Info penting buat pecinta gratisan)

...about her husband...

Q : Eits bawa-bawa suami tuh. Cerita tentang suaminya dong. Nama, umur, jenis kelamin (lho), ketemuan dimana, hobinya apa, nikahnya udah berapa lama #berasasensus (gak sekalian nanya size bajunya, wi? #SelfKeplakLagi)
A: Namanya Joel Panggabean. Hobi nonton film dan fotografi. Dia 7 tahun lebih tua dari aku. Ketemunya pas aku kerja di bogor. Dia org batak. Aku pernah bilang pengen punya suami putih,berkacamata, dan pintar masak. Trus aku mau nikah umur 25. Didengar ama Tuhan semuanya. (Pelajaran berharga nih buat yang masih mencari jodoh : mintanya yang spesifik ya. Jangan cuma bilang : Tuhan, saya minta orang baik sebagai jodoh saya. Kurang spesifik itu #naonsih)

Q : Terus...terus...lagi dong perkenalan tentang suaminya... (ini kenapa gw yang semangat?)
A : Yang bikin aku salut dan hormat ke dia, dia mau ninggalin kerjaannya di Papua demi biar kami ga LDRan (which is aku ga suka). Dia jadikan hobi fotografi buat cari duit.Udah gitu pas aku sekolah dia ikut juga ke Jogja, biar ngerasain hidup di jogja. Aku kan ga bisa masak, Wi. Dia yg masak buat kami. Mamaku aja kalo ada dia, cuti masak..hehe. (Okeh fix! Mulai sekarang gw berdoa minta jodoh yang setia kayak Snape, protektif kayak Peeta, gentleman kayak Darcy, seru kayak Augustus, tajir kayak Richie Rich *ini mah ngelunjak namanya*)

Q : Wait...waktu kalian ketemuan, pas kamu di Bogor? Jadi Desti pernah kerja di Bogor sebelum di Palopo? Trus waktu itu dia udah kerja di Papua?
A : Yup. Aku lulus februari 2005. 6 bulan nganggur trus dapat kerja jadi peneliti di bogor. 4 tahun di sana, trus pndh ke Palopo pertengahan tahun 2009. Waktu ketemu di bogor dia kerjanya masih serabutan di LSM. Trus ditawarin temannya kerja di Papua, ngumpulin modal nikah ceritanya. Sampe 2 tahun setelah nikah dia masih kerja di Papua

Q : Fotografer apa dianya?
A : Apa ya? Macem-macem sih. Liat aja di fbnya hasil jepretannya (ps : fbnya yang ini). Kadang foto orang kondangan juga. Atau prewed.

(ps : semua foto diambil dari koleksi foto milik Jobaladatukangphotokeliling. Keren-keren yaaa. Kalo ke Yogya pengen deh difoto-foto sekalian dimasakkin sama Bang Jo ;) #NtarDiaYangEmpetSamaLoeWi)

...about herself out & about...

Q : Balik ke list pertanyaan ya (emang ada listnya dari tadi? o_O)  : impian yang belum tercapai apaan? Ada tak?
A : Impian punya anak, wi. Tapi itu mah urusan Yang Di Atas ya. Kami mah berusaha aja. Repotnya yah menghadapi keluarga yg sibuk nanya kapan itu. (Iya...pertanyaan yang dimulai dengan "kapan" itu cenderung nyebelin #TetibaTsurhat). Trus pengen ke luar negeri hihihi... Pengen ke Belanda. Dulu pengen S2 di sana. Tp ga kesampaian

Q : Waa...kenapa gak coba cari beasiswa di Belanda? Kan biologi banyak beasiswanya. Biasanya dosen kan lebih dilirik tuh.
A : Setelah nikah, passion buat sekolah sempat hilang. Sekarang pengennya jalan-jalan aja atau shortcourse gitu. #Jleb *saya belum nikah tapi pengennya udah jalan-jalan aja*#tepokjidatAnang

Q: Sebutin minimal 5 bucket listmu dong, Des (kalo ada)
A : 1. Pengen punya perpus pribadi. Semua blogger buku pasti lah ya..
2. Pengen punya nursery anggrek. Ini impian lama sih, tapi belum sempat diwujudkan.
3. Pingin punya blog buku pribadi yang bikin gratisan gitu. Biar kelihatan profesional #halah.
4. Pengen punya rumah sendiri. Sekarang baru mampu beli tanah doang..hehe
Apa lagi ya? 4 aja deh. Ntar ditambah lagi kalo ada yang udah bisa dichek "done"

Q : Dari jawabanmu, tampaknya kamu tipe orang rumahan ya? Bener ndak? Trus pengen punya rumah di mana?
A : Ya. Aku memang orang rumahan. Ga begitu suka jalan-jalan atau meninggalkan rumah dalam waktu lama. Spot paling asyik buat baca aja di kamar, di tempat tidur sendiri. Pengen rumah di Palopo. Yang ga jauh dari org tua.

Q : Oiya nursery anggrek itu apa? Semacam rumah kaca khusus anggrek?Berarti suka anggrek dong. Anggrek favoritnya apa dan kenapa?
A : Iya.. Betul. Rumah kaca khusus anggrek. Kebetulan ortuku juga suka anggrek. Paling suka Phalaenopsis (anggrek bulan). Thesisku sekarang tentang itu. Tapi anggrek lain juga suka. Kenapa paling suka? Ga ada alasan khusus suka sama anggrek bulan. Mungkin karena hybridnya banyak. Disilang-silangkan gampang. Bunganya juga lumayan lama bertahan. 

Q : Menurutmu sendiri nih, apa sih kelebihan dan kekurangan seorang Desti?
A : Kekuranganku itu keras kepala, ga bisa masak, lebih bisa berkata-kata lewat tulisan daripada lewat omongan. Kalo orang pertama kali ngeliat aku pasti dikira sombong, galak. Aku ga bisa berbasa-basi sama orang apalagi yang baru pertama ketemu.
Kelebihanku apa ya? Disiplin dengan waktu, lebih terorganisir, kalau udah tertarik sama satu hal pengen tahu lebih dalam, rasa ingin tahu besar, lebih banyk dengar daripada ngomong. (enak dijadiin tempat tsurhat nih)

Q : Btw...3 pertanyaan terakhir nih (kasian udah kelamaan soalnya) x) : 1. Seandainya kamu bisa hidup di dalam salah 1 buku ato jadi karakter di buku, bakal pilih buku atau karakter apa?
A : Hwa,susah ini. Aku ga pernah pengen hidup seperti dalam cerita buku. Karena dalam buku ceritanya harus berakhir. Yah kita pasti mati sih tapi ga mau ditebak endingnya. Jadi karakter? Ga tahu, Wi. Ga pernah berpikir pengen jadi kayak A atau B. Mungkin waktu baca iya, tapi sesudah itu ya sudah. Ga kebawa jadi sampe pengen banget. (Hehehe...Desti lugas ya)

Q : Ada buku yang rasanya "gw" banget gak? Kalo ada apa?
A : Test Pack nya Ninit Yuanita

Q : Jadi dalam 7 kata desty itu...?
A : Desty itu biologist, book blogger, stubborn, listener, book-addict, apa lagi ya.. *malah bingung*. Eh,udah 7 kata kan? #maksa

Hahaha....Yah sebenernya sih baru 6 kata ya. Tapi sudahlah. Jangan ganggu Desty lagi. X)

Dan dengan itu selesailah rangkaian wawancara ini #fyuh #elapKeringatdiPundakTomCruise.
Asli...seumur-umur baru kali ini saya wawancara orang yang bukan pasien ato keluarga pasien. Rasanya seru dan bingung mo nanya apa :)).
Tapi dari wawancara ini saya bisa mengenal lebih dekat seorang Desty. Saya tahu kalo Desty itu seneng dicurhatin (ini asumsi seenak jidat sebenernya),  pecinta anggrek, orang rumahan dan gak suka basa-basi. Jadi saya pun gak perlu sungkan basa basi ya, misalnya mo minta hp baru gitu tinggal bilang aja : "Des, tolong beliin iphone 5 dong. Makasi ya." (ini mah namanya kurang ajar woy).

Makasi buat team Divisi Event BBI yang udah bikin rangkaian kegiatan seru semacam Close Up Interview ini dan bikin para member saling mengenal.
Makasi juga buat Desty yang udah ikhlas diajak ngobrol ngalor ngidul sama saya. Semoga kuliahnya cepat selesai dan segala impianmu cepat tercapai yaa.

Oyaa....kalo mo baca saat saya diinterview sama Ana @ The Cow and Her Books, silakan ke sini


Sunday, April 14, 2013

Tiup Lilinnya, dan...

Tiup lilinnya...tiup lilinnya....tiup lilinnya sekarang juga. Sekarang jugaaaa...Sekarang jugaaaaa......


Ealah....apa coba ini ujug-ujug nyuruh orang tiup lilin?
Hohoho....soalnya saya lagi mo ucapin selamat ulang tahun untuk BBI (Blogger Buku Indonesia).

Si Bebi (nama panggilan kesayangan-nya BBI) ini sudah berumur 2 tahun. Masih piyik memang. Tapi 2 tahun adalah usia saat seorang anak di golden periode-nya. Sedang tinggi rasa penasaran dan keinginan untuk menjelajah dunia baru, untuk menambah pengetahuan demi mempersiapkan diri menghadapi kisah-kisah yang akan terbentang di depannya.

Semoga BBI juga begitu ya.
Semoga BBI (dan para membernya) terus dan terus meluaskan rasa haus akan bacaan dan ilmu, serta memperlebar genre bacanya (termasuk saya).

Dua tahun juga saat seorang anak masih menjelajah dunia ini dengan polosnya. Mereka tidak mengenal yang namanya prejudice, tidak membedakan seseorang berdasarkan jenis kelamin (ada ya orang kayak gini?), suku, agama, penampilan fisik, warna kulit maupun kelas sosial. Selama mereka bisa tertawa bersama, berbahagia dan enjoy satu sama lain, maka sudah cukup.

Dan persis seperti itulah BBI.
Di sini, gak akan ada yang di-judge karena sukanya buku kipas. Gak akan ada juga yang dianggap cetek cuma karena demen buku kacrut.
Di sini, bisa santai keluarin semua unek-unek tentang kedongkolanmu pada cengengnya Bella dan emo-nya Edward di depan seorang Twilight-die-hard dan keduanya akan tertawa bersama pada akhirnya.
Di BBI juga, para Team Ron-Hermione dan Team Draco-Hermione bisa mingle dengan asik dan ended up bikin pairing Ron-Draco *eh...itu saya doang kayaknya* X))

Pertahankan terus seperti itu BBI. Jangan sampai bertambahnya usia akan menghapus toleransimu. *knock on wood 100x*

Jadi....untuk semua doa dan wishes yang diterima oleh BBI hari ini, maka ayo....
Tiup lilinnya dan kenang perjalananmu sejauh ini.
Tiup lilinnya dan lepaskan mimpi-mimpimu ke angkasa. (Nidji alert!)
Tiup lilinnya dan aminkan semua doa terbaik yang kamu terima.


Tiup lilinnya...dan... makan bakpaonya ^_^

Saturday, April 13, 2013

BBI 2nd Anniversary Giveaway Hop



Yeaaaayyy.....BBI (Blogger Buku Indonesia) sudah memasuki usia 2 tahun. Gak kerasa, sudah lumayan juga keeksisan BBI di ranah internet ini.
Kalo diingat semuanya bermula dari sebuah chat room dan melihat member BBI saat ini yang mencapai 116 member (yang terdata resmi), maka saya salut banget pada kerja semua member BBI mulai dari para pengurusnya hingga para member yang membuat BBI tetap aktif dan berjalan hingga saat ini.

Giveaway kali ini juga diadakan dalam rangka perayaan ulang tahun BBI. Acara ultah lainnya, yang juga digagas oleh divisi Event BBI bisa dibaca di sini.

Nah balik ke giveaway saya...eh bentaarr...enakan dikasi tahu hadiahnya dulu ato dikasi tahu rules-nya nih?
Enakan hadiahnya dulu kali yaa *nanya sendiri malah jawab sendiri* X)

Hadiahnya : 1 Orang pemenang bisa memilih 1 boxset/buku dari antara 4 pilihan di bawah ini :



1. Boxset Ika Natassa
2. Boxset The Hunger Games
3. Boxset The Lords Of The Rings
4. Tintin The Complete Companion
(ps: yaaa...memang semuanya terbitan GPU, tapi jamin deh giveaway ini sama sekali tidak disponsori GPU *gak ada yg mikir gitu juga padahal*)

So....tertarik dengan hadiahnya? Monggo dibaca rules-nya. Simpel kok :
1. Pemenang ditentukan oleh rafflecopter. So...gak ada protes mengenai pemilihan pemenang yaa. Kalo saya menemukan pemenangnya berbuat curang/tidak mengikuti aturan giveaway, saya berhak membatalkan kemenangannya dan memilih pemenang lain.
2. Saya hanya mengirimkan ke alamat di Indonesia. Kalo kamu tinggal di luar Indonesia, masih boleh ikut giveaway. Tapi alamat kirim tetap hanya di wilayah Indonesia.
3. Pemenang dikasi waktu 2x24 jam untuk merespons email/mention ato pun sms dari saya. Bila lewat 2x24 jam tidak ada respon, saya berhak memilih pemenang lain.
4. With that being said, isilah data dirimu dengan sebenar-benarnya. Yang rugi kamu sendiri juga soalnya.
5. No cheating! Percayalah, saya akan cek semua entry yang masuk dan langsung menghapus entry-entry palsu. Lebih dari 5x ketahuan curang, maka saya akan menghapus seluruh entry-mu dan kamu didiskualifikasi. I did this in the previous giveaway and would do so again. So...consider you've been warned ;).

Segitu aja sih aturannya. Gampang kan? ;)
Kalo masih ada yang tidak dipahami, silakan komen di postingan ini ato mention saya di @asdewi (twitter).
Daann....silakan diisi rafflecopter-nya :

EDIT : Berhubung Giveaway-nya sudah dittutup, maka rafflecopternya pun saya hapus dari postingan ini ya (mo ditampilkan di postingan announcement soalnya). Tunggu pengumumannya besok.

 Oya...sesuai dengan judul "giveaway hop"nya, berarti bukan cuma saya aja member BBI yang mengadakan giveaway ini. Untuk ikutan giveaway yang diadakan member lain, yuk...hop in ke link mereka :

Friday, April 05, 2013

Berburu Buku di Delhi

Sebagai penimbun pecinta buku, saya selalu menyempatkan diri untuk singgah ke toko buku dan beli minimal satu buku dari setiap kota/negara yang baru saya kunjungi.
Tapi waktu saya membuat rencana liburan ke India, dengan semangat saya langsung siapin 1 koper kosong khusus buat nampung buku. Oohh...I know for sure that the voracious reader in me that always get itchy would get a big nice scratch in India.

India emang terkenal dengan buku-buku murahnya, terutama textbook kuliah (apalagi textbook kedokteran). Jaman kuliah dulu, sebagai mahasiswa pecinta barang murah kualitas bagus bilang aja mahasiswa ngepas, textbook terbitan India jelas jadi incaran. Kualitasnya sama dengan textbook terbitan Jerman ato US, dengan harga setengahnya. Siapa yang gak ngiler coba? Dan sejak itu, saya penasaran pengen buktiin semurah apa sih harga buku di sana.

Makanya ketika tahu bakal ke Delhi yang adalah salah satu pusat buku di India, dengan semangat saya pun langsung cari info. Ada banyak toko buku dan beberapa book market di Delhi sebenarnya. Tapi karena keterbatasan waktu, saya cuma sempat singgah ke tiga tempat ini :


1. Darya Ganj

source
Darya Ganj adalah sebuah jalan/daerah yang terletak di kawasan Old Delhi. Di sini ada book market yang sudah berjalan selama +/- 300 tahun. Khas dari Darya Ganj adalah pasar buku ini hanya beroperasi tiap hari Minggu. Kalo kamu datamg di hari lain, dipastikan gak akan nemu satu penjual buku pun.

Semua penjual akan menjajakan bukunya di trotoar, dan bisa kita liat sepanjang jalan kenangan yang panjang itu ada puluhan ratusan jutaan buku terhampar di tepi jalan. Saya sempat euphoria dan lupa diri waktu pertama datang ke sini. "Buku! Buku!! BUKU!!!" jeritan batin saya lengkap dengan liur yang menetes (okay...ini jorok) X).

Lalu dengan semangat, saya pun mulai jabanin satu demi satu penjual bukunya. Sayang, antusiasme saya short-lived. Kenapa?
Jadi gini, sebelumnya saya sudah tahu kalo di Darya Ganj itu kebanyakan jual buku bekas. Dan saya gak masalah dengan itu. Malah saya excited banget karena dari info, harga buku second-nya rata-rata seperempat harga buku baru. Huaaa....asik banget!

Tapi ternyata, bukan cuma buku second yang ada di sini. Banyak buku bajakan, bahkan ada yang jual secondnya bajakan. Untunglah kemampuan pembajak di India belum secanggih di Indo, jadi lumayan gampang bedain mana bajakan, mana asli.

Dan kamu mesti pinter liat buku second juga. Banyak yang kondisinya gak bagus seperti halaman yang hilang, sobek ato cover yang terkoyak. Dan terutama, janganlah puas di penjual pertama yang kamu temui. Coba liat penjual lain. Karena bisa aja kamu nemu si A jual buku second dengan harga yang sama dengan si B yang jual buku baru.

Lalu, sebagian besar penjual buku di sana seenaknya campurin buku kuliah dengan novel fiksi. Yah rata-rata penjual mau bantuin kamu cari buku inceran sih, masalahnya customer kan bukan cuma kamu. Jadi bersiaplah untuk ubek-ubek sendirian.
Berhubung itu daerah terbuka, jadi hawanya sungguh PANAS. Dan percayalah, diterjang matahari nan garang di India sambil ubek-ubek nyari buku, belum lagi kadang musti rebutan dengan customer lain ditambah perang tawar harga sama penjualnya, bukanlah kombinasi yang nyaman untuk belanja.

source
Emang saya yang salah sih. Mestinya saya datang sekitar jam 8 pagi waktu pasar-nya baru mulai beroperasi, pembeli belum banyak dan penjual masih asik untuk diajak adu tawar harga. Instead, saya malah datang jam 1 siang, saat matahari lagi kambuh jiwa eksibisionisnya dan mood penjual udah drop.
Jadi yah, kalo kamu mau ke Darya Ganj,  please datanglah sepagi mungkin. Dan siapkan air mineral sebotol serta mental baja untuk nawar. Hati-hati, berhubung kamu turis harganya bisa naik menggila. Memang sih, harga yang mereka kasi masih lebih murah daripada harga pasaran dan sebagai orang Indo, saya udah girang aja dapat harga murah gitu. Tapi teteeepp, kudu nawar lagi.

Contohnya nih, waktu saya mau beli seri A Song of Ice & Fire. Harga resmi per bukunya 400 Rs (1 Rs = 200 IDR), saya dikasi harga 250 Rs (50rb). Saya girang dong. Di Jakarta mana dapat harga segitu untuk buku import ASOIF? Tapi temen saya yang orang India itu langsung bantu nawar dan akhirnya saya dikasi harga 100 Rs (20 IDR) per buku. However, saya gak beli banyak buku di sini. Cuma beli ASOIF dan dua buku terbitan BBC tentang sejarah kaum Sikh.

Oya, satu tips tambahan, kalo mau ke Darya Ganj jangan bawa apa-apa selain hp, dompet dan botol aqua. Kalo bisa malah cukup bawa duit aja, dompetnya ditinggal. Buat cewe : jangan bawa handbag deh, selain ribet juga rawan copet. Kecuali punya teman ato pendamping yang bisa disuruh jagain tas sementara kamu asik bongkar buku. Karena itu pula saya gak bisa foto sendiri situasi di sana dan akhirnya dibantu Om Google :'( .  Kalo mau baca-baca lagi tentang Darya Ganj, bisa coba ke link ini dan link ini atau link ini.

2. Nai Sarak Road

source

Hampir mirip dengan Darya Ganj, di sini juga sebuah jalan yang kiri kanannya penuh toko buku. Bedanya Nai Sarak buka di hari kerja (tutup di hari minggu karena para penjualnya ngampar di Darya Ganj) dan buku tidak dijajakan di trotoar, tapi dalam toko atau kios.
So yah...relatif lebih nyaman lah.

Dari info sih, Nai Sarak ini lebih dikenal sebagai pusatnya buku kuliah. Kalo kamu desperate nyari textbook, cobalah tengok Nai Sarak. Besar kemungkinan kamu bakal nemu textbook yang dimaksud di sana.
Dan waktu ke sana juga saya perhatiin sepanjang jalan kebanyakan sih toko yang jual buku kuliah. Malah ada toko yang spesifik menegaskan jual buku kuliah akunting atau hukum atau kedokteran. Tapi masih ada kok toko yang spesialis jual children book, second book bahkan ada juga toko yang jual semua jenis buku.
Lumayan gampang menentukan toko mana yang sesuai dengan kebutuhanmu di Nai Sarak, karena setiap toko punya papan nama yang merinci jenis buku yang dijual, dari etalasenya juga udah kelihatan.

source
Oya, Nai Sarak itu gang kecil yang menghubungkan 2 jalan besar di Delhi. Untuk ke sana, gak bisa naik mobil. Jadi siap aja naik becak ya. Jangan kepikir jalan kaki deh untuk menyusuri sepanjang Nai Sarak. Kenapa? Soalnya saya yakin kamu bakal kalap belanja dan nantinya repot bawa belanjaanmu. Kalo ada becak kan enak. Dan kalo kamu mau jalan kaki menyusuri Nai Sarak, si becaknya bisa ngikutin. Kalo mau murah sih, sewa aja becaknya untuk 3-4 jam gitu, lebih murah dan praktis (kayaknya ini saran yang gak penting ya? XD)

Anyhoo...berhubung auranya di sini mirip kayak Darya Ganj, jadi same rules applied.
You know : datang pagi sebelum ramai supaya enak nawar buku-nya, waspada copet jadi bawa barang seringkas mungkin, hati-hati sama buku palsu. Dan perhatiin juga, jangan sampe kamu beli buku palsu dengan harga baru.

Oya soal buku palsu ini, saya heran. Jadi saya perhatiin, kalo customernya orang India, si penjual jujur kasi harga buku palsu (paling mahal 100 Rs, setebal apapun itu), tapi kalo ke saya (turis) kok dikasi harga buku baru resmi ya? Jadi dia ngarepin saya tertipu beli buku bajakan dengan harga resmi. Emang dia kira saya gak bisa bedain mana buku palsu dan asli apa?
Hih! Sorry! Sebagai orang Indo, saya lebih terlatih bedain barang piracy dan genuine daripada situ. Huh! (eh mestinya gak usah bangga ya? XD).

So balik ke toko bukunya. Setelah singgah di beberapa toko (dan ilfil karena ditawarin buku palsu) juga liat-liat buku second, saya pun memilih belanja di Sagar Book Depot. Soalnya saya liat di situ lengkap : dari buku second sampe baru ada, semua bukunya asli dan shopkeepernya sangat membantu (penting banget ini!).
Dan di sinilah, saya menggila belanjanya (_ _"). Apa aja yang saya beli? Sila cek foto ini :


Untuk semua buku itu, saya habis sekitar 3000an Rs. Tentu itu setelah nawar lagi, kalo gak nawar entah deh habis berapa. Sebagai ilustrasi, ini saya tunjukkin ya :

1. Harry Potter boxset itu harga resminya 3300 Rs (sekitar 660 IDR). Saya dikasi diskon 30% jadi 2300 Rs (460 IDR) dan masih ditawar lagi jadi 1500 Rs.
2. Midnights Children itu mestinya 400 Rs, dikasi harga 300 Rs, harga akhir jadi 200 Rs
3. Fifty shades of grey boxset juga dari 1200 Rs jadi 700 Rs
4. Anna Karenina & Godfather yang tadinya 350 Rs jadi sekitar 175 Rs.
Yah saya masih bisa terus kasi list harga buku, tapi kamu sudah dapat gambarannya kan? Cobalah mulai tawar diskon 50%. Dan makin banyak beli, tentu diskonnya makin besar.

3. Jain Book Depot

source
Toko buku yang terletak di Connaught Place ini salah satu toko buku milik pemerintah. Artinya semua buku yang ada di sini dijamin asli tapi juga harga pas tanpa diskon :D. Suasananya nyaman (mirip suasana di Toga Mas ato Gramedia), shopkeepernya sangat membantu dan pilihan bukunya luas. Kalo kamu cuma mau beli 3-4 buku sih (apalagi kalo yang diincer buku baru), mendingan ke Jain saja soalnya mudah dijangkau aksesnya. Agak repot ya jauh-jauh ke Nai Sarak cuma buat beli sedikit buku, soalnya besaran diskon di Nai Sarak kan tergantung belanjaanmu.

Jain Book ini sebenarnya nama salah satu penerbit lokal di India dan toko di Connaught Place ini salah satu outlet mereka. Biar gitu, yang dijual gak hanya buku-buku terbitan Jain kok. Dan toko ini punya gudang besar entah di mana. So kalo gak nemu buku yang kamu cari, tanya aja ke shopkeepernya. Mereka mau kok cariin ke gudangnya, biarpun kamu cuma nyari 1 buku aja.

Di Jain ini juga saya jadi ngeh kalo ternyata ada beberapa buku yang diterbitkan khusus untuk dijual di India dan harganya bisa lebih murah. Jadi gini, beberapa publisher internasional seperti Penguin, Random House dan Harper Books punya pabrik sendiri di India. Lalu tiga publisher itu mencetak buku yang khusus dijual di India dan buku yang untuk kualitas export (kertas putih). Nah buku yang khusus dijual di India ini lebih murah daripada yang export.

Sebagai contoh, The Book Thief-nya Markus Zusak dijual 2 versi di Jain Books ini. Ada versi terbitan Random House untuk export dengan harga 350 Rs (70 IDR) dan khusus untuk India yang harganya 200 Rs (40 IDR) saja.
Gimana taunya mana yang dipasarkan khusus India dan mana yang buat eksport? Gampang sih. Liat aja di backcover bukunya. Kalo khusus India, biasanya ditulis : "For sale in Indian subcontinent only". Ato kadang ditulis : "For sale in Indian, Pakistan, Nepal only". Untuk info lebih jauh tentang Jain, bisa dicek di web mereka.

Saya gak beli banyak buku di Jain, soalnya tujuan awal ke sini cuma cari textbook kuliah titipan adik saya. Itu pun cuma sekadar mampir sebelum ke bandara. Tapi tetap ya, kalo gak bawa pulang 1-2 buku rasanya ada yang kurang. Jadi saya beli 3 buku ini di Jain :


4. Sebenarnya selain tiga tempat di atas, masih banyaaakkk toko buku di Delhi. Dan banyak juga yang menjajakan bukunya di trotoar.
Nah sehubungan dengan itu, saya mo bilang aja kalo di seberangnya Jain Book Depot itu kan ada perempatan. Belok kanan dari perempatan itu, kamu bisa nemu penjual buku di trotoar ini (sayang saya gak sempat foto karena buru-buru). Saya liat sih koleksinya lumayan lengkap, bukunya asli (seenggaknya yang saya lihat) dan harganya diskon 10% dari harga di Jain. Malah kalo mau tawar, penjualnya bisa kasi diskon 25%-30%. So kalo kamu lagi ada di sekitar Connaught Place dan mau singgah beli buku, saran saya sih tengok ke penjual ini deh sebelum ke Jain Book Depot.

Yah hanya segitu sajalah book trip saya di Delhi. Sayang sih, saya cuma 2 hari di sana, jadi gak sempat datangin berbagai book store di Delhi. Kalo diliat dari list yang di link ini sih, sepertinya saya butuh waktu 1 minggu di Delhi, khusus buat trip ke book store-nya aja ^__^
(Dan saya juga butuh bagasi 50 kg dan cash yang buanyaakkk. Bikin ngiler semua sih) X).
Dan memang ya, India itu surganya book lover. Lucky them for that part. :)

Monday, April 01, 2013

Harry Potter & The Prisoner of Azkaban


 Data Buku :
Judul : Harry Potter and The Prisoner of Azkaban
Penulis : J.K. Rowling
Penerbit : Bloomsburry Publishing
Bahasa : Inggris
Tahun Terbit : 2000
Format : Hardcover
Rating : 5 out of 5 stars

Yay...Hotter Potter udah masuk bulan ke-3 dan artinya udah 3 buku Harry Potter yang saya re-read. Gak nyangka, dari sekian challenge yang saya ikuti, saya malah paling committed sama Hotter Potter ini :)).
But I can't help it. Soalnya cerita Harry Potter makin ke belakang makin seru dan bikin nagih X).
Oiya, sebelum lanjut, saya kasi warning dulu ya kalo review ini bakal penuh SPOILER. 

Harry Potter menjalani tahun ke-3 yang sibuk di Hogwarts. You know, mata pelajaran yang makin banyak dan berat, jadwal latihan Quidditch yang makin ketat (apalagi ditambah ambisi kapten tim untuk memenangkan Quidditch Cup berhubung ini tahun terakhir sang kapten), belum lagi ulah kedua sahabatnya Ron dan Hermione yang sepertinya susah banget berdamai. Dan perselisihan mereka makin sengit sejak kucing peliharaan Hermione selalu mengincar tikus peliharaan Ron.
Jadi ketika Harry tahu tentang narapidana yang kabur dari Azkaban, awalnya dia gak peduli. Ya, Sirius Black (si napi) memang membunuh banyak muggle dan ya, karenanya keamanan di Hogwarts musti diperketat. Tapi itu bukanlah fokus utama Harry.

Sampai kemudian dia menemukan hubungan masa lalu antara Sirius Black dan kedua orang tua Harry serta peran Sirius pada malam yang mengubah hidupnya 13 tahun lalu.
Wajar kalo Harry merasa marah dan dikhianati sehubungan dengan Sirius Black ini.
Tapi ternyata, bukan hanya itu rahasia yang tidak diketahui Harry. Kenyataan tentang malam bersejarah itu sungguh jauh di luar perkiraan Harry.
It's not Rowling if she doesn't have some twists up her sleeve. And what a twist it was.
Bravo Rowling!
“But you know, happiness can be found even in the darkest of times, if one only remembers to turn on the light." -Albus Dumbledore-
Setelah kelar baca ulang buku ini, maka bisa saya katakan tanpa ragu bahwa Harry Potter & Prisoner of Azkaban (POA) akan selalu menjadi buku terfavorit saya dari seri Harry Potter ini.

Di buku ini, Harry & the gank sudah cukup dewasa, konfliknya juga makin berat, persahabatan mereka (untuk pertama kalinya) teruji dengan perselisihan. Tapi toh mereka belum sedewasa itu hingga konfliknya bisa jadi terlalu berat, masih terasa hawa innocence khas kanak-kanak di buku ini. Oh I love this "i'm-not-a-kid-not-yet-an-adult" phase.

Dan ada Quidditch Cup!
Oh...I'm so excited. Quidditch di tahun ketiga ini paling seru dan menegangkan karena yah...kita bisa lihat Harry dan team Gryffindor masuk ke babakl final (akhirnya!). Dan pertandingan finalnya itu seru banget. Saya ingat, pertama kali baca adegan itu, saya gak bisa berhenti. Saya bahkan ikut menandak-nandak saking excited-nya. Dan kemarin, excitement yang sama kembali saya rasakan. Yep, adegannya masih seseru itu ternyata.

Lalu ini satu-satunya buku dimana pelajaran Defense of Dark Art mendapat guru yang "beres" (yaaa kalo werewolf bisa dianggap beres sih). Dan guru yang "beres" ini membuat saya lebih paham dunia Harry Potter. Saya jadi tahu dengan makhluk semacam Grindylow, Red Caps, Kappa, dll.

Dan 2 makhluk favorit saya :
1. Dementor, yang bisa menghisap seluruh kebahagiaan manusia di sekitarnya dan bahkan memberi dampak buruk kepada beberapa orang tertentu.
But what's interesting about dementor is the patronus charm (a charm to banish dementor). I like JKR's idea about this whole dementor thing.
See...actually we're all have our own dementor, something or someone that could depress us and suck our happiness away. BUT...dementor can be fought. As long as you keep that happy memory and positive attitude inside you, then for sure you could beat that dementor.

2. Boggart. Ini satu lagi makhluk paling menarik dari dunia Harry Potter. Saya selalu penasaran, kira-kira apa bentuk boggart saya ya? Dulu saya pikir badut ato cicak. Tapi sekarang?
Hmm...saya sangat yakin, boggart saya bukan itu.
But what's more intriguing about boggart is how to finish it. Lupin said the thing that really finishes a boggart is laughter. So...according to Rowling, the way to conquer your fear is by laughing about that,  no matter how scare you actually are, just stay calm and don't forget to find the funny side of that.
That's a cool philosophy, Ms. Rowling. Gotta keep that in mind. 
(PS : Bye the way, since my (maybe) greatest fear now is death, could I say that I laugh in the face of death?)

Tapi yang paling saya suka dari buku ini adalah mixed emotions yang saya rasakan sewaktu membacanya. Bermula dari suasana lazy-summer sewaktu Harry bersantai di Diagon Alley, lalu penasaran tentang apa itu dementor dan kenapa Harry punya reaksi yang ekstrim, ikut merasakan serunya kelas Defense of Dark Art di bawah asuhan Lupin, ikut ngerasa "gak-nyangka" waktu tahu tentang kasus Sirius 13 tahun yang lalu, ketegangan di final Quidditch, kembali bengong waktu tahu fakta sebenarnya dan hubungan Sirius dan James-Lily Potter, ikut merasakan antusiasme Harry waktu dia berpikir akhirnya bisa keluar dari rumah Dursley dan...kecewa ketika ternyata takdir berkata lain.
What a rollercoaster reading experience it was :).

Biar gitu, saya punya kebingungan tersendiri pada buku ini, terutama sih dengan keberadaan time turner dan marauder's map itu.
Jadi pertanyaan ini bermula dari kalimat berikut :

"The important thing is, I was watching it carefully this evening, because I had an idea that you, Ron, and Hermione might try and sneak out of the castle to visit Hagrid before his hippogriff was executed."  - Remus Lupin-

 Hmm...jadi kalo Lupin memang memperhatikan Marauder's Map dengan seksama, kenapa dia gak nyadar kalo ada 2 Harry dan Hermione waktu adegan "pembantaian" Hippogriff itu?
Pertanyaan yang sama juga bisa diajukan ke Snape waktu dia melihat ke Marauder's Map. Okelah...mungkin Snape memang gak mengamati peta dengan seksama, jadi dia gak ngeh dengn dobel Harry & Hermione, tapi kenapa dia gak ngeh dengan keberadaan Peter Pettigrew? Mereka semua di ruangan yang sama kan?
Ah..again, one of my unanswered questions.

Tapi tetap saja, saya beranggapan JKR memang jenius dengan seri Harry Potter ini. This is just one of those series you can't put down until you've read the last line and then you're anxious to pick up the next in the series. And this third book made that anxious feeling grew even more.

PS : Oya...jadi ingat kalo saya juga masih gak nangkap waktu Dumbledore bilang gini : "the time may come when you will be very glad you saved Pettigrew’s life". When? Kapan ya Harry pernah mensyukuri fakta itu? Dan kapan Voldemort pernah terganggu dengan fakta bahwa seorang pembantunya berhutang kepada Harry?
Hmm....sepertinya saya harus memperhatikan buku-buku berikutnya lebih seksama.